Sumber :
- Antara/ Rudi Mulya
VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah kabar telah terjadi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar sehingga langka di berbagai daerah. Demikian ungkap
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, hari ini.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
"Tidak benar kalau ada SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) yang tidak mendapatkan Solar selama tiga-empat hari. Sebab, setiap SPBU selalu mendapatkan jatah harian," kata Susilo di kantornya.
Kementerian ESDM, lanjut Susilo, telah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk mendistribusikan solar bersubsidi. Solar tersebut disalurkan kepada ribuan SPBU setiap hari.
"Saya sudah berbicara dengan Pak Hanung (Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya). Ayo, secepatnya (mengurai antrean Solar). Sebab, setiap hari harus ada jatah meski bergantung pada kuota. Misalnya, solar sejumlah 15 juta kiloliter dibagi untuk lima ribu SPBU," kata dia.
Selain itu, Susilo menambahkan, pemerintah tengah mengatur ulang konsep pemerataan solar bersubsidi. Ini agar antrean bisa kembali normal.
Kementerian ESDM juga mengancam bakal menghukum SPB yang ketahuan terlibat dalam kelangkaan BBM ini. "Makanya, kalau SPBU bermain, dicabut," kata Susilo. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya sudah berbicara dengan Pak Hanung (Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya). Ayo, secepatnya (mengurai antrean Solar). Sebab, setiap hari harus ada jatah meski bergantung pada kuota. Misalnya, solar sejumlah 15 juta kiloliter dibagi untuk lima ribu SPBU," kata dia.