Munaslub Kadin Catut Nama Sofjan Wanandi dan Arifin Panigoro

Pembukaan Rapimnas Kadin 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi
Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi, dan Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arifin Panigoro, menolak Oesman Sapta sebagai caretaker
Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok
pengurus Kadin dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa di Pontianak. Munaslub itu dianggap tidak sah dan berlangsung sepihak.
Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews hari ini , mereka tidak mengakui keabsahan Munaslub Pontianak sebagai forum resmi Kadin Indonesia.

"Saya sudah cukup sibuk di Apindo. Munaslub Pontianak secara sepihak dan tidak sah mencatut nama saya tanpa sepengetahuan saya," ungkap Sofjan.


"Sejak awal, saya sudah tidak setuju dengan usulan Munaslub. Munaslub Pontianak tidak memiliki keabsahan sebagai forum resmi Kadin Indonesia. Saya tidak ikut campur di situ," lanjut dia.


Hal senada diungkapkan Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Arifin Panigoro, yang namanya juga dicatut oleh Munaslub Pontianak pimpinan Oesman Sapta Odang.


"Saya tidak diberikan informasi apapun soal adanya Munaslub Pontianak, apalagi sampai diangkat mendampingi Pak Oesman. Jelas saya menolak pengangkatan itu," ujar Arifin Panigoro.


"Posisi saya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Kadin, sama seperti keempat Wakil Dewan Pertimbangan Kadin yang menolak diadakannya Munaslub," tegasnya.


Minim Dukungan


Seluruh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, yaitu Sofjan Wanandi, Tony Uloli, Aziz Sjamsuddin, dan Agus Gumiwang Kartasasmita memang sejak awal menolak usulan Munaslub.


Posisi keempatnya berseberangan dengan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Oesman Sapta Odang, yang mendukung dan memfasilitasi usulan Munaslub, meski hanya didukung oleh enam Ketua Kadin Daerah.


"Usulan Munaslub ini tidak mewakili mayoritas anggota Kadin, karena sebagian besar Kadin Daerah, Asosiasi, Dewan Penasihat dan Dewan Pengurus Kadin mendukung kepengurusan yang sekarang hingga akhir masa jabatannya di 2015," tutur Tony Uloli.


Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Agus Gumiwang Kartasasmita, ketika dikonfirmasi juga menyatakan hal senada.


"Munaslub ini kan mekanisme parpol, sebagaimana dikatakan Pak Fahmi Idris sebagai Ketua Dewan Penasihat Kadin. Selayaknya mekanisme yang seperti itu tidak dilakukan untuk organisasi pengusaha seperti Kadin. Kita ini kan pengusaha, caranya ya kompetisi sehat," ujar Agus Kartasasmita.


Tak lupa, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Azis Sjamsuddin juga menyatakan menolak usulan Munaslub. "Saya jelas tidak mendukung Munaslub. Kalau memang ada yang tidak pas, harus dibicarakan dulu, bukan seenaknya melakukan Munaslub. Kita ini organisasi pengusaha," tandas Azis.


Sempat Menolak


Meski usulan Munaslub ditolak oleh seluruh Wakil Dewan Pertimbangan Kadin, Ketua Dewan Penasihat Kadin Fahmi Idris, Asosiasi-Asosiasi besar dan 24 Ketua Kadin Daerah, tak menyurutkan niat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Oesman Sapta Odang untuk melanjutkan agenda Munaslub.


Pada 26 dan 27 April 2013, Oesman Sapta Odang menggelar Munaslub yang hanya dihadiri enam Ketua Kadin Daerah di daerah kelahirannya, Pontianak, Kalimantan Barat.


Hasil Munaslub ini, seperti yang sudah diperkirakan oleh banyak anggota Kadin, yaitu memilih Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Kadin baru, meski sebelumnya Oesman Sapta sempat menyatakan menolak dicalonkan sebagai Ketua Umum Kadin.


"Saya tidak bersedia dicalonkan. Saya anggota Dewan Pertimbangan," tegas Oesman Sapta di Menara Kadin pada Rabu 6 Maret 2013 lalu.


Putusan Munaslub Pontianak juga memasukkan nama Sofjan Wanandi dan Arifin Panigoro mendampingi Oesman Sapta.


Namun, Sofjan Wanandi dan Arifin Panigoro secara jelas menolak hasil putusan tersebut karena sejak awal keduanya memang menolak diadakannya Munaslub Pontianak. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya