Keluhan Tukang Ojek Jika Harga BBM Naik

Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Prediksi Serie A: Cagliari vs Juventus
- Penyedia jasa ojek motor menyatakan tidak keberatan apabila pemerintah memberlakukan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk opsi satu tarif. Asalkan, kenaikannya hanya sebesar Rp500.

9 Deretan Patung Yesus Kristus Tertinggi di Dunia, Indonesia Menempati Posisi Pertama

Tukang ojek bernama Iwan kepada
Tim Hukum Prabowo Sebut Amicus Curiae MK Bentuk Intervensi Peradilan
VIVAnews , Selasa 30 April 2013, menyatakan jika harga BBM bersubsidi atau Premium dinaikkan terlalu tinggi, tentu akan menambah beban ekonomi bagi masyarakat kalangan bawah.


"Tidak apa-apa kalau harga BBM (Premium) hanya naik sebesar Rp500. Kalau jadi Rp5.000, kami masih sanggup membeli. Asal jangan menjadi Rp6.500," kata Iwan di Stasiun Gondangdia, Jakarta.


Menurut Iwan, masyarakat pasti akan menerima keputusan pemerintah apabila harga Premium hanya naik lima ribu rupiah per liter. Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi yang terlalu besar akan memicu protes masyarakat, terlebih tukang ojek.


Konsekuensi kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, Iwan melanjutkan, para tukang ojek akan menaikkan tarif kepada konsumen dan pelanggan. Ini demi mengurangi beban yang terlalu berat atas dampak kenaikan BBM itu. "Sebab, harga kebutuhan sehari-hari kan juga akan naik," kata dia.


Hal senada disampaikan tukang ojek lainnya, Nifan, yang biasa mangkal di kawasan Pasar Induk Cibitung, Bekasi. Dia meyakini bahwa para pedagang di pasar juga telah siap menaikkan harga sembako jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM bersubsidi.


"Pastinya sayur, beras, dan kebutuhan lainnya akan naik. Belum lagim keperluan anak-anak sekolah," ujar Nifan.


Nifan juga menegaskan bahwa dirinya bakal menaikkan tarif ojek untuk jarak 0-4 kilometer, dari tujuh ribu rupiah menjadi Rp10 ribu.


Nifan, pria yang telah berusia 40 tahun ini, menyarankan pemerintah sebaiknya memilih opsi dua harga BBM jika memang terpaksa menaikkan harga. Dengan demikian, para tukang ojek motor masih bisa menikmati BBM bersubsidi dengan harga Rp4.500. Sementara itu, Premium dengan harga Rp6.500, khusus untuk konsumsi orang kalangan menengah atas.

 

"Sebenarnya, saya lebih setuju dengan tarif dua harga. Yang satu untuk rakyat miskin dan satunya lagi untuk orang kaya," kata Nifan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya