- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menyatakan, selain produk pangan halal, pemerintah juga membidik pasar produk-produk pakaian muslim di Republik Tartastan.
Di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 2 Mei 2013, Bayu menjelaskan, produk pakaian muslim karya desainer Indonesia sangat diminati di negara itu.
"Kalau dibandingkan baju muslim sama minyak, memang masih jauh. Tapi kan kami melakukan setiap kegiatan yang bisa untuk ekspor," ujar Bayu.
Indonesia juga mempertimbangkan kemungkinan ekspor jasa perancang busana muslim ke Tartastan. Dengan demikian, selain bisa memperluas pasar ekspor baru, para pengusaha industri mode di Indonesia dapat merintis ekspansi bisnis di negara Federasi Rusia itu.
"Saya kira itu punya potensi yang sangat baik," kata Bayu.
Fokus perluasan ekspor Indonesia, Bayu menambahkan, tidak hanya pada Tartastan. Tapi, masih banyak negara pecahan Rusia yang memiliki potensi sama besarnya dalam pengembangan produk khas Indonesia.
"Pak Hatta --Menko Perekonomian-- sudah katakan kita harus melihatnya di free trade area Rusia. Tidak hanya Tartastan, tapi juga Belarusia dan Kazakhstan. Itu besar," kata Bayu.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta menjelaskan bahwa pemerintah menawarkan berbagai produk makanan halal asli Indonesia untuk diekspor ke Tartastan. Karena, 51 persen masyarakat di negara Federasi Rusia itu beragama Islam. Selengkapnya baca (art)
Rizky Nazar Diisukan Selingkuh, Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Raffi Ahmad yang merasa lebih berpengalaman dalam urusan percintaan lantas mengingatkan Syifa Hadju agar lebih berhati-hati mengingat kejadian cinta lokasi bisa terjadi.
