- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Massa Forum Umat Islam (FUI) yang berunjuk rasa di Hotel Indonesia bergerak menuju Kedutaan Besar Myanmar di Jalan K.H. Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Mei 2013. Puluhan demonstran itu berjalan kaki sambil berorasi mengecam tindakan kekerasan yang diambil pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
"Mereka sudah mengarah ke Kedutaan Besar Myanmar," kata petugas TMC Polda Metro Jaya, Ajun Inspektur Satu Dedy, saat dihubungi VIVAnews.
Akibat aksi ini, lalu lintas di sekitar lokasi itu tersendat. Menurut Dedy, kemacetan terjadi di kawasan Semanggi menuju Bundaran HI. Begitu juga dari Bundaran HI menuju Monas. Polisi sempat menutup lalu lintas menuju Bundaran HI saat pengunjuk rasa berjalan kaki menuju Menteng. "Tapi sekarang sudah dibuka, imbasnya saja masih macet," kata Dedy.
Polda Metro Jaya menerjunkan 1.654 personel untuk mengamankan aksi tersebut. Polisi sudah berjaga di depan gedung kedutaan sejak Kamis kemarin, menyusul adanya ancaman bom yang dilaporkan pihak intelijen.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan penjagaan objek vital seperti kedutaan sudah menjadi tanggung jawab polisi begitu muncul ancaman. "Baik diminta atau tidak, itu sudah menjadi tanggung jawab kami untuk mengamankan gedung kedutaan," kata dia.
Sekretaris Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Deddy R. Guritno, mengungkapkan unjuk rasa yang berlangsung Jumat ini semakin menambah genting dan rasa khawatir seluruh staf kedutaan.
"Pak Dubes sudah menitipkan pengamanan kepada polisi supaya mereka dapat langsung mengamankan dan mengambil langkah antisipasi apabila suasana semakin genting," ujar Deddy.
Sebagai langkah antisipasi, Kedutaan Besar Myanmar sudah memulangkan sebagian besar stafnya dan hanya menyisakan tiga diplomat saja. Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, U Nyan Lyn, tidak berada di kedutaan dengan alasan sedang menghadiri sebuah acara di luar kantor. (kd)
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.
