Alasan Pengusaha Ini "Melamar" Jadi Caleg

Anggawira, Caleg dari Kalangan Pengusaha Muda
Sumber :
  • Facebook
VIVAnews - Dunia politik saat ini dianggap menjadi hal negatif di mata masyarakat. Bagaimana tidak, hampir setiap hari berita penangkapan para koruptor yang berasal dari partai selalu menghiasi pemberitaan di Indonesia.
Kasus Film Porno Siskaeee Belum Juga Disidang, Ini Kata Polisi

Belum lagi, dengan berbagai macam tayangan, mulai dari bolos rapat hingga ketangkap sedang menonton video porno saat rapat.
Penemuan Kerangka Manusia Pakai Sarung dan Peci Bikin Geger Pendaki Gunung Slamet

Anggawira, salah satu calon legislatif (caleg) dari kalangan pengusaha muda ini sadar betul akan hal itu. Bahkan, menurut dia, politik saat ini sudah berada di titik nadir, di mana semua orang membenci politik.
Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas

Namun, karena alasan itu lah, membuat pria yang biasa disapa Angga ini, malah memilih masuk ke dalam dunia politik. Sebab, Angga sadar, selama berada di dunia usaha, dia dan teman-teman tidak mendapatkan dukungan yang cukup dalam hal regulasi.

Padahal, menurut mantan mahasiswa IPB ini, regulasi yang baik bisa mendukung kesejahteraan dunia usaha. Terutama, para pengusaha pemula dan para wirausaha yang banyak menyumbang ekonomi Indonesia saat ini.

Angga mengungkapkan, usai reformasi demokrasi, Indonesia tidak tertata dengan baik, karena sumber daya manusia yang tidak memadai. Sebab, hingga saat ini, demokrasi di Indonesia tidak diisi dengan orang yang tepat dan sesuai pada bidangnya.

"Banyak, malah warga di dapil (daerah pemilihan)-nya tidak tahu siapa yang mewakili mereka di DPR," ujar Angga ketika berbincang dengan VIVAnews, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Angga yang berasal dari dapil Bekasi-Depok ini, mengatakan, saat ini, mereka yang mewakili masyarakat di DPR harus memiliki helicopter view agar bisa melihat segala sesuatunya dari atas dan secara keseluruhan. Ditambah lagi, seorang wakil rakyat di DPR harus mempunyai pengalaman yang cukup di ruang lingkup nasional.

Jika diminta memilih, ia akan masuk ke Komisi VII atau Komisi IV DPR yang mengurusi masalah energi dan pangan. Di dua bidang inilah, ia merasa akan banyak memberikan sumbangan karena memang sudah lama berkecimpung pada dua bidang tersebut.

Beberapa aturan yang selama ini dibuat DPR, seperti impor daging yang berdasarkan country base, dinilainya tidak memberikan Indonesia mempunyai banyak pilihan untuk mengimpor dengan harga yang murah. Melainkan, hanya terpaku kepada beberapa negara saja. Hal ini, jika dibenahi, menurut dia, merupakan suatu kemajuan. 

Mengenai ongkos untuk pencalegan, Angga mengaku tidak menyiapkan uang yang amat banyak. Ia menganggap, pemberitaan selama ini yang menyebutkan ongkos untuk menjadi caleg dari miliaran hingga triliunan rupiah tidak melulu benar.

Menurut dia, biaya akan membengkak jika melakukan pendekatan secara sporadis dan tidak sesuai pada targetnya. "Mungkin modal untuk menjadi caleg tidak mencapai hitungan miliar, melainkan ratusan juta, dan ini memang sudah dipersiapkan," ujar Angga.

Sementara itu, mengenai bisnisnya, Angga berjanji, nantinya jika memang terpilih, tentu akan ditinggalkan. Namun, itu jika memang ada aturan yang tidak memperbolehkannya. Intinya, ia akan mengikuti semua aturan yang berlaku jika terpilih menjadi wakil rakyat di Senayan. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya