Di Balik Hasil Kajian Proyek Deep Tunnel

Smart tunnel Malaysia
Sumber :
  • http://smarttunnel.com.my

VIVAnews - Rencana pembangunan proyek terowongan multiguna atau deep tunnel yang digagas Pemprov DKI Jakarta sempat menuai polemik. Dalam studi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum, proyek raksasa senilai Rp44 triliun itu dinilai tidak efisien. 

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Dirjen Sumber Daya Air, Mohamad Hasan, pun "mengimbau" agar proyek tersebut ditunda. Ada beberapa alasan mengapa proyek itu harus ditunda.

"Kami sudah melakukan studi dan penghitungan, ternyata tidak efisien," kata Mohamad Hasan, ketika ditemui di Jakarta, awal Mei 2013.

Namun, belakangan, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, membantah proyek tersebut ditunda. Kemarin, ia mengatakan bahwa Kementerian PU belum menyatakan secara resmi terkait kelanjutan proyek itu.

"Kami belum menetapkan dan memutuskan itu ditunda. Pokoknya itu masih dalam studi, tim saya terus jalan mempelajari," ujar Djoko di kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Selasa 14 Mei 2013.

Lantas, apa alasan Dirjen Sumber Daya Air dan tim --yang di dalamnya juga duduk orang dari Pemda DKI--, memutuskan rencana pembangunan terowongan itu tidak sepadan dengan nilai investasinya?

Berdasarkan hasil studi tim gabungan itu, Hasan mengatakan, kegunaan terowongan sepanjang 26 kilometer tersebut tidak lebih baik dibandingkan sodetan dan normalisasi sungai. 

Menurut Hasan, proyek deep tunnel itu hanya bisa mengalirkan air sebanyak 117 meter kubik per detik dengan total investasi Rp44 triliun lebih. Sementara itu, normalisasi Sungai Ciliwung bisa mengalirkan air sebanyak 550 meter kubik per detik, dengan dana yang dibutuhkan hanya sekitar Rp1,2 triliun.

Kementerian, dia mengungkapkan, belum mengetahui hingga kapan akan menunda proyek itu. "Nanti kami lihat sodetan dan normalisasi Ciliwung kemajuannya bagaimana," katanya.

Nilai investasi sekitar Rp44 triliun itu sebelumnya diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. Investasi itu untuk pembangunan dan perawatan selama 50 tahun.

Djoko saat itu meminta tim gabungan untuk menghitung biaya guna perbaikan tunnel yang rusak ketika dilewati banjir setiap tahunnya. Terowongan yang akan menjadi jalan tol ketika kering itu direncanakan dibangun dari Balai Kambang hingga Pluit, dengan trase di bawah jalur kereta untuk menghindari fondasi gedung bertingkat.

Dia pun meminta tim gabungan menghitung keuntungan dari pembangunan jalan tol pada tunnel tersebut, dan berapa banyak akan bisa mengurangi kemacetan. "Nanti kami lihat, apakah dengan kemacetan dan titik banjir yang berkurang, bisa mengurangi uang yang menguap karena macet dan banjir di Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Hasan mengatakan, jika proyek itu jadi dikerjakan, tidak mungkin akan dikerjakan swasta. Dari hasil penghitungan, pemerintah harus mengeluarkan dana pendamping atau Viability Gap Fund (VGF) sebesar 86 persen. Jika dibebankan pada swasta, ia menjelaskan, tidak akan ada yang sanggup untuk menangani proyek itu.

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Kurangi 78 titik banjir
Dalam rencana awal, proyek multiguna deep tunnel itu memang diperuntukkan guna mengurangi 78 titik banjir yang berada di sekitar Sungai Ciliwung. Daerah yang akan merasakan manfaat paling besar yakni Kalibata hingga Otista.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pun bersikukuh akan tetap merealisasikan proyek "anti banjir" tersebut. Jokowi --sapaan Joko Widodo--, menilai, ada perbedaan persepsi mengenai pembangunan terowongan raksasa itu.

Perdebatan itu terkait hasil survei yang dilakukan kementerian dan pihak swasta yang akan menjadi mitra Pemprov DKI Jakarta. "Inginnya tidak pakai duit negara yang di APBN atau APBD. Pendanaan dari sumber ini akan dilakukan bila terpaksa," ucapnya.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Proyek ini sendiri terinspirasi oleh smart tunnel di Malaysia. Negeri jiran tersebut telah membangun terowongan untuk mengatasi banjir di Kota Kuala Lumpur sejak 2003.

Mobil Porsche terendam banjir di Dubai

Pengembang Perumahan di Dubai Beri Perbaikan Rumah Gratis Setelah Banjir Bandang

Komunitas perumahan dan vila di Dubai terkena dampak terberat akibat hujan lebat dan banjir bandang, yang memecahkan rekor di Uni Emirat Arab pada minggu ini.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024