Korban Longsor Freeport Alami Multi-Trauma

longsor di Terowongan Big Gossan, freeport
Sumber :
  • ANTARA/Spedy Paereng
VIVAnews
ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah
- Tim Medis Rumah Sakit Premier Bintaro, Minggu 19 Mei 2013, menyatakan bahwa kelima korban longsor tambang PT Freeport Indonesia saat ini menderita trauma berat sehingga harus menjalani perawatan yang intensif.

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

Mulyadi Muchtiar, salah satu dokter yang menangani pasien-pasien itu, mengungkapkan mereka dilarikan ke RS Premier Bintaro empat hari lalu dalam kondisi yang parah.
4 Ban Mobil Toyota Avanza Hilang Dicuri Saat Parkir


"Pasien mengalami
multiple-trauma,
membutuhkan perawatan intensif. Masih terus dimonitor secara intensif oleh tim medis," ujar Mulyadi saat ditemui di RS Premier Bintaro, Tangerang.


Mulyadi menjelaskan,
multiple-trauma
yang dimaksudnya adalah gangguan pada otot dan pembuluh darah serta organ-organ lainnya. 
"Tidak ada patah tulang, hanya otot dan pembuluh darah yang terganggu, sehingga suplai oksigenasi pasien terganggu," kata Mulyadi.


Dari lima korban, Mulyadi melanjutkan, satu di antaranya dalam kondisi kritis sehingga harus dipasang alat ventilator untuk membantu pernafasannya. 
"Kondisi kritis belum teratasi, butuh pemeriksaan lebih lanjut," kata Mulyadi.


Karena masih dalam perawatan intensif, pihak rumah sakit membatasi orang yang ingin menjenguk. "Jumlah pengunjung dibatasi, termasuk kunjungan menteri yang tetap diatur oleh pihak RS," ujarnya.


Kehadiran pihak keluarga lebih dibutuhkan karena peranannya menunjang proses pengobatan dan untuk memulihkan pasien lebih cepat dari kondisi trauma. 
Pihak rumah sakit belum bisa memastikan apakah para korban dapat kembali pulih 100 persen.  


Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi, Muhaimin Iskandar, menyatakan sampai saat ini ada 38 orang yang menjadi korban tanah longsor pada Selasa 14 Mei 2013 lalu di tambang emas terbesar di Indonesia itu.


"Sekarang yang musti diselamatkan sekitar 22 yang masih didalam, kemudian meninggal 6 orang dan dirawat 10 orang, yaitu 5 di Tembaga Pura, 5 di Jakarta," ujar Muhaimin saat ditemui di RS Premier Bintaro. (kd)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya