Sumber :
- airliners.net
VIVAnews -
Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Jusuf Hamka, beserta beberapa investor menyiapkan dana hingga Rp800 miliar untuk akuisisi saham perusahaan penerbangan perintis pelat merah, PT Merpati Nusantara Airlines.
Jusuf Hamka menjelaskan rencana itu berdasarkan penawaran pembelian saham perusahaan penerbangan tersebut oleh dua mantan Dirut Merpati, Ridwan Fatarudin dan Sardjono Jhony Tjitrokusumo.
Baca Juga :
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Jusuf Hamka menjelaskan rencana itu berdasarkan penawaran pembelian saham perusahaan penerbangan tersebut oleh dua mantan Dirut Merpati, Ridwan Fatarudin dan Sardjono Jhony Tjitrokusumo.
Baca Juga :
Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya
Ketika ditawari, Jusuf menilai tidak ada yang salah untuk masuk dalam bisnis penerbangan perintis ini. Ia diberitahu bahwa Merpati membutuhkan suntikan dana sekitar Rp800 miliar untuk modal agar bisnis Merpati dapat berjalan normal.
"Rp800 miliar itu hanya modal awal saja aga bisnis mereka bisa jalan lagi," ujarnya saat dihubungi
VIVAnews
, Rabu 29 Mei 2013.
Ia menegaskan rencana pembelian saham Merpati merupakan atas nama pribadi dengan beberapa temannya sesama investor. Dana sebesar Rp800 miliar pun sudah siap untuk digelontorkan. Namun, tidak tertutup kemungkinan ia akan masuk ke dalam manajemen Merpati melalui CMNP dan membentuk anak perusahaan.
"Kami harus buat anak perusahaan karena di dalam aturan pun CMNP hanya bergerak di bidang konstruksi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengaku terkejut dengan niat CMNP untuk membeli Merpati. Dahlan mengaku belum menerima surat resmi dari CMNP, namun memang selama ini pemerintah membuka pintu lebar-lebar bagi investor yang akan masuk membeli saham Merpati.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ketika ditawari, Jusuf menilai tidak ada yang salah untuk masuk dalam bisnis penerbangan perintis ini. Ia diberitahu bahwa Merpati membutuhkan suntikan dana sekitar Rp800 miliar untuk modal agar bisnis Merpati dapat berjalan normal.