Ekspor Beras

7 Perusahaan Siap Beli Beras Indonesia

VIVAnews - Realisasi ekspor beras sedang menunggu waktu. Pasalnya, sebanyak tujuh perusahaan (buyer) siap mengimpor beras Indonesia jenis beras wangi dan organik.

Di antaranya, Seacor Commodity Trading LLC, PT Marubeni, PT Indoboga Jaya Makmur, Olam International, Louis Dreyfus Commodities, Nisia Interlinkage, dan PT Prava International.

"Ketujuh buyer tersebut sering bertemu dan rapat dengan Bulog dan berkomitmen menjadi pembeli beras kualitas super," kata Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar di kantornya, Rabu, 18 Maret 2009.

Selama proses pembahasan ekspor beras, dia menambahkan, sudah ada tiga kali pertemuan Bulog dengan pemasok (supplier) dan pembeli (buyer) tersebut.

Kasubdit Pembelian Divisi Perdagangan Perum Bulog Sonya Mamoreska Harahap mengatakan negara tujuan ekspor yang sudah berminat di antaranya, Jepang, Eropa, Timur Tengah, Brunei, Taiwan dan Amerika Serikat. "Namun, ini masih tentatif karena beras yang diekspor kualitas tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Mustafa belum bisa memastikan kapan realisasi ekspor itu akan dilakukan. "Masih ada proses (perizinan) yang harus dilaui. Namun, jika panen jadi acuan maka momen yang paling pas di Maret-April ini," ujarnya.

Menurut dia, ekspor dapat dilaksanakan bila harga domestik freight on board (FOB) pelabuhan dalam negeri sama atau lebih rendah dibanding harga FOB negara eksportir lain seperti Thailand dan Vietnam.

Harga luar negeri saat ini, dia mengatakan beras broken 5 persen Thailand sebesar US$480-US$ 500 per metrik ton FOB Bangkok dan beras broken 5 persen Vietnam sebesar US$414 per metrik ton FOB Ho Chi Minh. Sedangkan harga kualitas aromatik broken 5 persen Thailand sebesar US$820 per metrik ton.

Sementara harga dalam negeri saat ini yang setara dengan beras Thailand dan Vietnam (broken 5 persen) sebesar US$513 per metrik ton untuk jenis IR1. Sedangkan kualitas aromatik diwakili oleh Sintanur dan Mentik Wangi (US$ 642/MT) dan Membramo (US$ 550/MT) FOB di Jakarta/Surabaya/Makassar.

Dokter Boyke Sebut Perilaku Menyimpang Homoseksual Bisa Terjadi di Dalam Sel Tahanan
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan

Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkapkan bahwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo alias SYL menggunakan uang haram dari Kementerian Pertanian RI untuk membay

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024