Sumber :
- Wikimedia Commons
VIVAnews -
Suruhanjaya Syarikat Malaysia (SSM) mencatat sebanyak 10.989 warga negara Indonesia menempati posisi direktur di Malaysia. Sementara itu, 7.317 orang Indonesia tercatat sebagai pemegang saham di sejumlah perusahaan yang terdaftar di Malaysia.
Dikutip dari Bernama , Senin 3 Juni 2013, CEO CCM, Mohd Naim Daruwish, dalam Forum Bisnis Malaysia-Indonesia beberapa waktu lalu mengatakan, sebanyak delapan perusahaan yang bermarkas di Indonesia telah mendaftarkan cabang mereka di Malaysia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam
Dikutip dari Bernama , Senin 3 Juni 2013, CEO CCM, Mohd Naim Daruwish, dalam Forum Bisnis Malaysia-Indonesia beberapa waktu lalu mengatakan, sebanyak delapan perusahaan yang bermarkas di Indonesia telah mendaftarkan cabang mereka di Malaysia.
Beberapa perusahaan tersebut antara lain PT Pelayaran Nasional Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Lion Mentari, PT Rekayasa Industri, PT Bank Muamalat Indonesia, KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia, PT Riau Airlines, dan PT Wings Abadi.
Hingga April 2013, SSM mencatat terdapat 1.033.709 perusahaan yang terdaftar dengan komposisi 1.029.192 perusahaan nasional dan 4.517 perusahaan asing. Data menunjukkan, perusahaan asing yang masuk ke Malaysia terus meningkat selama 13 tahun terakhir, dari 3.896 pada 2000 menjadi 4.517 pada April 2013.
Forum Bisnis Malaysia-Indonesia diketuai oleh Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi, dan Kepenggunaan Malaysia, Datuk Hassan Malek, dan aktif mengundang pebisnis Indonesia masuk ke Malaysia. (art)
Halaman Selanjutnya
Beberapa perusahaan tersebut antara lain PT Pelayaran Nasional Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Lion Mentari, PT Rekayasa Industri, PT Bank Muamalat Indonesia, KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia, PT Riau Airlines, dan PT Wings Abadi.
