VIVAnews - Perum Bulog menggandeng 11 pemasok (supplier) untuk ekspor beras perdana tahun ini, yang terdiri dari sembilan supplier beras wangi dan dua supplier beras organik.
Sembilan yang disebut pertama di antaranya, Padi Unggul Indonesia, PT Alam Makmur Sembada, PT Bangun Citra Mandiri Tama, PT Jatisari Sri Rejeki, PT Gentrade, PT Pertani, PT Jayamas, Insan Sentos Prima, PT Sinar Balango Prima. Sedangkan supplier untuk beras organik yakni PT Makrifat Mulya Perkasa dan PT Bloom Agro.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar, sebelas supplier tersebut sudah tiga kali mengadakan pertemuan dengan Bulog dan calon pembeli (buyer).
Selain itu, kata dia, tercatat lima sentra produksi yang akan diprioritaskan untuk memasok beras ekspor. Di antaranya, Sragen, Ngawi, Sidrap Sulawesi Selatan, Cianjur, dan Tasikmalaya.
"Supplier per daerah akan dibagi kuotanya sesuai dengan kemampuan produksi," kata Mustafa.
Mustafa menuturkan, ekspor beras untuk pertama kalinya ini harus melalui Bulog, bukan melalui swasta. "Saya membantah kalau Bulog dianggap broker, Bulog adalah trader," ujarnya.
Dia mengatakan, alasan ekspor harus melalui Bulog dengan alasan sinergitas.
"Ini adalah ekspor pertama. Di mata negara konsumen dan negara kompetitif, kita sebagai new commers harus punya kekuatan. Sedangkan jika dilakukan secara parsial sendiri-sendiri, kekuatannya akan relatif kecil," ujar Mustafa.
Selain itu, Mustafa menambahkan, jika ada satu sentra produksi beras anjlok produksinya, maka melalui koordinasi dengan Bulog akan bisa didukung dengan supplier lain. "Bagi Departemen Perdagangan juga akan lebih gampang dikoordinir," kata dia.