- Alfin Tofler/VIVAnews
VIVAnews - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat dilema bagi kalangan pengusaha taksi, salah satunya Blue Bird Group. Kenaikan harga BBM subsidi akan membuat berbagai harga suku cadang kendaraan merangkak naik.
Komisaris Blue Bird Group, Bayu Priawan Djokosoetono, saat berbincang dengan VIVAnews di kantornya, menjelaskan bahwa setiap kali ada kenaikan harga BBM akan membuat jumlah penumpang taksi menjadi turun.
"Walaupun recovery-nya tidak lama, tetapi cukup terasa bagi Blue Bird," katanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Blue Bird memahami dan mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi. Namun, ia meminta pemerintah untuk memperhatikan efek domino dari kenaikan harga BBM. Semua harga suku cadang meningkat, tetapi di sisi lain pemerintah lama untuk memutuskan kenaikan tarif argometer taksi.
"Yang jadi masalah ketika BBM naik, tetapi tarif tidak diperkenankan naik. Padahal, biaya-biaya lain sudah naik duluan karena efek domino. Hal ini membuat berat manajemen taksi," kata Bayu.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bayu mengungkapkan, manajemen Blue Bird akan melakukan efisiensi berbagai sisi agar tidak terlalu terpukul dengan kenaikan harga BBM dan dapat pulih dengan cepat.
Sementara itu, Blue Bird Group menargetkan seluruh unit taksi mewah tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium pada awal 2014 mendatang seiring dengan peremajaan armada.
Sedangkan untuk taksi Blue Bird, ia menyatakan masih tetap menggunakan Premium karena taksi merupakan transportasi umum. "Ketentuan pemerintah semua kendaraan pelat kuning diperbolehkan, sehingga kami tidak menyalahi aturan apapun," tuturnya. (asp)
Rafael Struick Absen Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23
Penyerangan Timnas Indonesia, Rafael Struick bakal dipastikan absen memeprkuat skuad asuhan Shin Tae Yong pada babak Semifinal Piala Asia 2024.
