Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengharapkan agar penggunaan mobil murah dan ramah energi (low cost green car, LCGC) mayoritas berada di luar Jawa.
Pernyataan ini ditegaskannya, saat ditemui VIVAnews di DPR, Jakarta, Selasa malam, 11 Juni 2013. "Saya maunya mobil murah ini ada di seluruh Indonesia, tetapi 70-80 persen berada di luar Jawa," kata Hidayat.
Baca Juga :
Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang
Namun, produksi LCGC masih harus menunggu peraturan pemerintah (PP), yaitu PP No. 41 Tahun 2013 tentang Mobil Murah dan Peraturan Menteri Perindustrian yang rencananya akan diterbitkan bulan ini.
Sementara itu, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi mengatakan bahwa setelah mengeluarkan paket kebijakan tersebut, pemerintah mengklaim akan banyak manfaat yang bisa diperoleh.
"Itu bisa meningkatkan industri komponen lokal dan mengurangi impor suku candang dari Thailand dan China. Selain itu, bisa meningkatkan nilai tambah dan menyerap tenaga kerja sekitar 30 ribu orang," kata Budi pada kesempatan sama.
Dia menjelaskan bahwa nantinya sasaran penjualan mobil murah tersebut tidak hanya terbatas pada pasar lokal, tetapi juga membidik pasar internasional. Sedangkan untuk penyerapan tenaga kerja, dia mengklaim akan ada peluang bagi masyarakat ketika produksi mobil tersebut mulai berjalan.
"Untuk mengangkut bahan baku komponen mobil itu, diperlukan truk. Nah, di sanalah penyerapan tenaga kerja terjadi," kata Budi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu bisa meningkatkan industri komponen lokal dan mengurangi impor suku candang dari Thailand dan China. Selain itu, bisa meningkatkan nilai tambah dan menyerap tenaga kerja sekitar 30 ribu orang," kata Budi pada kesempatan sama.