- ANTARA/Spedy Paereng
VIVAnews - Serikat pekerja Freeport Indonesia batal melakukan aksi mogok kerja pada Jumat 14 Juni 2013, setelah negosiasi dengan manajemen berhasil. Keduanya sepakat, lima orang yang diduga lalai dan menyebabkan ambruknya terowongan tambang bawah tanah Freeport di Papua telah dirumahkan.
Dikutip dari Reuters, pada Senin 10 Juni 2013, serikat pekerja mengirimkan surat kepada manajemen Freeport untuk menuntut lima karyawan senior di tambang tembaga terbesar kedua di dunia ini ditangguhkan. Mereka menduga kelimanya bertanggung jawab atas longsornya tambang bawah tanah yang menewaskan 28 orang.
"Lima orang tersebut kini telah dirumahkan," kata Ketua SP Freeport Indonesia, Virgo Solossa.
Batalnya aksi pemogokan ini juga diakui oleh manajemen Freeport Indonesia. Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, menyatakan pekerja akan kembali bekerja dengan jadwal seperti biasa. "Rencana pemogokan oleh para pekerja hari ini dibatalkan," katanya.
Seperti diketahui, Freeport Indonesia menyatakan, dalam kondisi force majeure, perusahaan menghentikan produksi sehari setelah terjadi longsor di tambang bawah tanah. Pada 28 Mei 2013, perusahaan telah memulai kembali proses produksi dari tambang terbuka.
Namun, pada 31 Mei 2013, kecelakaan kerja kembali terjadi. Seorang operator truk tewas tertimbun materi bijih basah (wet muck). Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B. Soecipto, menyatakan Freeport Indonesia tengah menginvestigasi penyebab insiden ini.
Kondisi area di sekitar lokasi insiden dinilai tak sesuai dengan protokol keselamatan yang telah ditetapkan perusahaan dalam menangani lumpur basah. (art)
7 Negara yang Miliki Toilet Netral Gender di Dunia, Mayoritas di Asia!
Beberapa negara telah memulai pembangunan toilet gender netral sebagai upaya untuk menyediakan fasilitas yang inklusif bagi kelompok LGBTQ+. Toilet gender netral infonya.
