Indonesia Ekspor Listrik ke Papua Nugini Februari 2014

Papua Nugini
Sumber :
  • lonelyplanet.com
VIVAnews -
Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, Selasa 18 Juni 2013, menyatakan PT Perusahaan Listrik Negara akan mengekspor listrik ke Papua Nugini. PLN saat ini sedang membangun PLTU di dekat perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Dahlan menjelaskan, PLTU berkapasitas 2x10 megawatt tersebut berlokasi 25 kilometer dari perbatasan kedua negara. Rencananya, pada akhir tahun, PLTU tersebut telah selesai dibangun dan siap untuk mengaliri Jayapura serta kota-kota perbatasan PNG.
Waktu Idel untuk Kencing Setiap Hari, Laki-laki Harus Tahu Agar Prostat Tetap Sehat


"Dengan jaringan PNG, kami juga bisa alirkan listrik ke desa sebelum perbatasan," kata Dahlan Iskan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.


Sementara itu, Direktur Operasional Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga, menjelaskan, ekspor listrik ke Papua Nugini akan dimulai pada awal Februari 2014 dengan kapasitas awal 2 megawatt yang berasal dari PLTU Holtekamp yang berlokasi di perbatasan kedua negara.


PLN dan PNG Power telah melakukan tanda tangan kerja sama pada awal bulan ini di Jayapura. Saat ini, dua perusahaan listrik ini sedang menyiapkan infrastruktur jaringan listrik. "Mereka membangun jaringan 20 KV di perbatasan dan kami juga membangun jaringan sepanjang 25 kilometer menuju perbatasan," katanya.


Untuk membangun jaringan, PLN menyiapkan dana investasi sekitar Rp5 miliar yang diambil dari internal perusahaan. Nantinya, ekspor listrik PLN ke PNG akan meningkat menjadi 3 megawatt setelah PLTA Oria 2x5 MW telah rampung.


"Untuk harganya sendiri masih dalam diskusi, karena kami juga tidak mau menjual di bawah harga
biaya pokok penyediaan (BPP), tetapi win-win solution untuk kedua negara," katanya saat dihubungi VIVAnews.


Ia menjamin, jika kedua pembangkit tersebut telah rampung, di Jayapura dan perbatasan kedua negara tidak kekurangan listrik. "Saat ini, beban listrik Jayapura 40-50 MW dan nanti akan ada cadangan 10 persen dari pembangkit-pembangkit baru. Saat ini, kami masih kombinasikan dengan genset," katanya.

 

"Selain ekspor listrik, kami juga akan mensupervisi jaringan listrik di PNG, dan menyediakan lampu hemat energi untuk mereka," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya