Pertamina: Sepekan, Pembelian BBM Subsidi Naik 20 Persen

Persiapan Jelang Kenaikan Harga BBM
Sumber :
  • ANTARA/Lucky.R

VIVAnews - Sebagian masyarakat diduga melakukan panic buying bahan bakar minyak (BBM) setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU RAPBN-P 2013 menjadi UU APBN-P. Persetujuan ini menjadi landasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo

Kebutuhan BBM bersubsidi jenis premium dan solar di Jawa Timur pun mulai meningkat 5-10 persen.

PT Pertamina Region Pemasaran V, Jawa Timur, mencatat, kebutuhan premium dan solar per hari masing-masing mencapai 11 ribu kiloliter serta 5.700 kiloliter per hari.

"Peningkatan permintaan BBM bersubsidi sudah terjadi seminggu ini. Bahkan, Selasa kemarin peningkatan mencapai 20 persen," ujar Rustam Aji, Asisten External Relation PT Pertamina Region Pemasaran V.

Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni

Akibatnya, kebutuhan BBM jenis premium naik dari 11 ribu kiloliter menjadi 14 ribu kiloliter. Sementara itu, solar meningkat menjadi 7 ribu kiloliter.

Guna mengatasi kekacauan, Pertamina Jatim sudah membentuk satuan tugas monitoring beranggotakan petugas Pertamina, TNI, dan Polri. Tugasnya memonitor distribusi BBM ke SPBU dan mengoptimalkan 6 depo Pertamina di Jawa Timur.

"Jika ada unjuk rasa, distribusi BBM akan dilakukan pada malam hari, untuk menghindari penyanderaan," katanya.

Pemda Bikin Edaran

Sementara itu, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, demi menghadapi rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Pemerintah Kabupaten Bantul DIY  mengeluarkan surat edaran terkait dengan antisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi yang segera ditetapkan pemerintah pusat.

Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan

Subaryoto, Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, Pemkab Bantul, menyatakan, surat edaran tersebut telah disampaikan kepada institusi terkait seperti Polres, Kodim, dan pengusaha SBPU yang ada di Kabupaten Bantul.

Surat edaran tersebut di antaranya berisikan pelarangan pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan jeriken menjelang pergantian harga BBM, pembatasan pembelian BBM bersubsidi oleh kendaraan roda dua, dan mobil serta anjuran kepada SPBU tetap membuka pelayanan selama 24 jam menjelang pergantian kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Jika memang SPBU tersebut biasanya buka kurang dari 24 jam, SPBU tersebut dipersilakan untuk tutup seperti biasanya. Namun, jika masih ada stok BBM, SPBU wajib memberikan pelayanan kepada konsumen,” katanya, Rabu 19 Juni 2013.

Menurut Subaryoto, menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi, tidak ditemukan adanya SPBU yang kehabisan stok BBM seperti hari sebelumnya. Karena, kehabisan stok tersebut terkait dengan delivery order BBM yang diajukan oleh masing-masing SPBU.

"Untuk hari ini tidak ada stok BBM yang habis. Jika stok habis, hal tersebut karena masih menunggu kedatangan mobil tangki Pertamina untuk memasok BBM sesuai dengan DO yang dipesan oleh pemilik SPBU," tuturnya.

Lebih lanjut Subaryoto mengatakan, masyarakat Kabupaten Bantul tidak perlu resah dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, karena stok BBM di Bantul dipastikan aman.

“Stok SPBU akan habis jika terjadi kepanikan dan masyarakat berbondong-bondong datang ke SPBU. Namun demikian, SPBU punya mekanisme agar stok BBM masih ada dan dapat didistribusikan merata kepada konsumen yang telah mengantre," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya