BI: Tekanan Terhadap Rupiah Karena Faktor Eksternal

Rupiah Anjlok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin terdepresiasi. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Jumat 21 Juni 2013, rupiah melemah di level Rp9.960 per dolar. Kamis kemarin, rupiah berada di level Rp9.927 per dolar.

Toyota Fortuner Hybrid Sudah Ada di Diler, Segini Harganya

Kepala Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Dody Budi Waluyo, menjelaskan bahwa kebijakan Federal Reserve selaku bank sentral Amerika Serikat yang akan membatasi aliran stimulus moneternya telah memberi tekanan yang kian besar terhadap nilai tukar mata uang di kawasan, termasuk rupiah.
Heboh Warga Dubai Asyik Main Jet Ski saat Kebanjiran, Warganet: Baru Mau Kirim Mi Instan


"Tekanan jelas besar. Faktor eksternal yang paling berpengaruh," ujar Dody di Gedung Bank Indonesia Jakarta.


BI tetap melakukan intervensi dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk menjaga pergerakan nilai tukar sesuai dengan fundamental pertumbuhan ekonomi. Namun, Doddy tak menjelaskan berapa kisaran kurs yang ingin dicapai.


"Tidak punya target level. Tapi kami tetap jaga itu di fundamental ekonomi yang sekarang kondisinya ada moderasi ke arah pertumbuhan ekonomi," kata Doddy.


Dampak kebijakan The Fed juga menghantam Bursa Efek New York (NYSE). Saham-saham di Wall Street menukik tajam pada penutupan bursa Kamis sore, waktu New York, Amerika Serikat. Indeks Dow dan S&P 500 jatuh, setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengisyaratkan bank sentral akan mengurangi pembelian aset akhir tahun ini.


Seperti diberitakan
cnbc.com
, dengan penurunan dari dua sesi terakhir, Dow dan S&P 500 menghapuskan semua keuntungan mereka dari akhir Mei hingga Juni. Selengkapnya baca . (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya