Asosiasi Beri Subsidi, Harga Daging Rp70 Ribu

Pedagang daging sapi
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI) menjual daging beku dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung acara pasar murah yang digelar Kementerian Perdagangan.
KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya

Ketua Umum APPHI, Marina Ratna D. Kusumajati, kepada VIVAnews, Jumat 5 Juli 2013, mengaku bahwa harga bisa murah karena disubsidi oleh asosiasi.
Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

"Kami menjualnya dengan harga Rp70 ribu per kilogram untuk daging sapi lokal dan Rp75 ribu per kilogram untuk daging sapi impor. Kami yang menyubsidi harga ini," kata dia di Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024

Marina mengatakan bahwa harga daging sapi di pasar berkisar Rp90-95 ribu per kilogram, sehingga mereka menyubsidi harga sebesar Rp20 ribu per kilogram.

Pihak asosiasi, dia melanjutkan, telah menyiapkan sekitar delapan ton daging sapi untuk keperluan ini, yaitu masing-masing empat ton daging sapi lokal dan empat ton daging sapi impor. "Yang lokal berupa daging paha depan dan yang impor berupa paha belakang. Kalau yang lokal dari Surabaya dan yang impor dari Australia," ujarnya.

Sementara itu, pasar murah yang digelar kementerian ditujukan bagi para pegawai kecil Kementerian Perdagangan dan masyarakat di sekitar kementerian selama sebulan, yaitu dari 5 Juli-2 Agustus 2013.

Pasar yang dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB ini menyediakan bahan kebutuhan pokok seperti produk pangan hasil industri, produk hortikultura, pangan olahan, dan kebutuhan sandang. Di sana ada 40 stand, 15 tenda jualan, serta 10 gerobak jualan untuk acara ini.

Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Sri Agustina, dalam kegiatan pasar murah ini, kementerian menyediakan beberapa paket kebutuhan pokok seperti beras sebanyak 300 paket, minyak goreng 2.500 liter, gula pasir 500 kg, daging ayam sebanyak 300 ekor, telur ayam 250 kg, dan daging sapi 500 kg, tepung terigu 360 kg, serta produk hortikultura.

"Kami menjualnya dengan harga 50-70 persen dari harga pasar. Di sini kami menjual daging per kilogram sebesar Rp70 ribu untuk daging lokal dan Rp75 ribu untuk daging impor," kata Sri. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya