Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Harga emas kembali bergerak lebih tinggi pada penutupan perdagangan Rabu waktu New York, setelah dalam rapatnya, Federal Reserve menyatakan banyak pejabat yang ingin ada jaminan kuat bagi pasar tenaga kerja sebelum menghentikan stimulus ekonomi.
Harga logam mulia ini, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis 11 Juli 2013, naik 1,3 persen. Kenaikan ini memperpanjang penguatan untuk hari ketiga dalam pekan ini.
Sebelumnya, pasar gagal mempertahankan kenaikan harga emas, meskipun didorong kurs dolar yang jatuh.
Namun, harga emas berbalik arah lebih tinggi, guna merespons hasil pertemuan The Fed yang menyatakan bahwa kemungkinan bank sentral AS tidak akan kembali masuk setiap saat dalam skala besar untuk pembelian aset berisiko.
"Sepertinya, emas bereaksi positif setelah adanya kebijakan baru The Fed. Itu keputusan jelas bahwa pelonggaran moneter (quantitative easing/QE) akan diperpanjang untuk jangka waktu yang cukup, "kata Jeffrey Sica, Kepala Riset Sica Wealth.
Harga emas di pasar spot tercatat naik 0,3 persen menjadi US$1.252,63 per ounce, setelah menembus level tertinggi satu pekan terakhir di posisi US$1.265,01.
Di divisi Comex, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup menguat US$1,50 menjadi US$1.247,40, sebelum adanya pertemuan The Fed.
Sementara itu, di dalam negeri, harga emas domestik pada perdagangan hari ini ikut menguat. Harga emas batangan ukuran 1 gram PT Antam Tbk untuk wilayah DKI Jakarta, naik Rp3.000 ke level Rp496.000.
Dikutip dari laman Logammulia, harga emas ukuran 5 gram juga naik menjadi Rp2.335.000 dari sebelumnya Rp2.320.000.
Emas ukuran lainnya pun ikut bergerak positif. Ukuran 10 gram dihargai Rp4.620.000, 25 gram dijual Rp11.475.000, ukuran 100 gram dilepas Rp45.750.000, 250 gram dipatok Rp114.250.000, dan 500 gram seharga Rp228.300.000.
Harga beli kembali (buy back) emas Antam juga menguat, dan dibanderol Rp410.000 per gram dari kemarin yang dipatok Rp399.000 per gram. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sepertinya, emas bereaksi positif setelah adanya kebijakan baru The Fed. Itu keputusan jelas bahwa pelonggaran moneter (quantitative easing/QE) akan diperpanjang untuk jangka waktu yang cukup, "kata Jeffrey Sica, Kepala Riset Sica Wealth.
