Kadin: Pelemahan Rupiah Hantam Bisnis Impor Indonesia

Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Dunia usaha menilai pelemahan rupiah yang menembus hingga Rp10.000 per dolar AS dapat menghantam industri berbasis impor Indonesia. Kondisi ini terjadi jika pemerintah tidak cepat dalam mengambil tindakan mengendalikan rupiah.

Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rahardjo Jamtomo, Selasa 16 Juli 2013, menjelaskan, pelemahan rupiah layaknya dua sisi mata pisau. Di satu sisi membuat barang impor menjadi mahal, namun di lain pihak membuat produk Indonesia yang diekspor menjadi murah.

"Itu yang kami khawatirkan, tetapi mudah-mudahan pemerintah cukup waspada dan gesit guna menghadapi keadaan ini," kata Rahardjo saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Ia berharap, pelemahan rupiah ini hanya sementara. Kalangan pengusaha lebih menyukai jika nilai tukar rupiah stabil di level Rp9.500 per dolar AS. Melemahnya rupiah akan mempengaruhi daya saing industri dalam negeri.

Padahal, dia menjelaskan, ekspor yang tinggi menggambarkan kekuatan ekonomi di suatu negara. Sementara itu, impor yang tinggi menggambarkan ketergantungan Indonesia terhadap negara lain.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

"Jika impor tinggi, akan membuat balance of payment deficit tinggi. Ini juga berpengaruh terhadap pelemahan rupiah," paparnya. (art)

Mendagri Tito Karnavian saat menyematkan penghargaan Satyalancana ke 15 kepala daerah di Hari Otoda ke-28 di Balai Kota Surabaya.

Gibran Absen di Upacara Hari Otoda, Tak Dapat Penghargaan Satyalencana

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak menghadiri acara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) di Surabaya, Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024