Penjarahan BBM di Pipa Pertamina Kian Merajalela

Dirut Pertamina Karen Agustiawan Meninjau Lokasi Penjarahan
Sumber :
  • VIVAnews/Mohamad Teguh

VIVAnews - PT Pertamina mencemaskan potensi penurunan pendapatan negara akibat penurunan lifting minyak mentah dan juga gangguan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas Elpiji di Sumatera bagian Selatan apabila aktivitas penjarahan minyak di pipa Tempino-Plaju tidak berhasil dihentikan.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Minggu 28 Juli 2013, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa terhitung sejak 24 Juli, Pertamina telah menetapkan status darurat dan menghentikan kegiatan pemompaan minyak mentah dari Tempino menuju Plaju.

Semula, aktvitas penjarahan minyak hanya terkonsentrasi di wilayah Bayung Lencir, Musi Banyuasin, sehingga pemompaan dari Bentayan yang segmen pipanya terletak setelah Bayung Lencir, sempat dilanjutkan untuk dikirimkan ke Kilang Pertamina RU III Plaju dengan bantuan pasokan kondensat dari Conoco Phillip.

Namun, mengetahui pemompaan dari Tempino dihentikan, penjarah mulai bergeser ke segmen Bentayan-Plaju yang sebelumnya tidak terjamah, dengan ditemukannya jejak illegal tapping di segmen pipa tersebut. Bahkan, pasokan kondensat dari Conoco Phillip juga terhenti akibat pipa penyalur kondensat dari Conoco Philip mengalami kebocoran akibat illegal tapping.

Untuk itu, terhitung sejak Sabtu 27 Juli kemarin pukul 15.50 WIB semua sumur minyak di Bentayan Ramba terpaksa dimatikan dan tidak berproduksi untuk mencegah penuhnya tangki penampung minyak mentah.

"Dengan demikian, pemompaan minyak mentah baik dari Tempino maupun Bentayan ke kilang Plaju terhenti dengan rate rata-rata 12.000 BBLS per hari," kata Ali.

Ali menambahkan, ini merupakan kerugian negara yang besar sekali. Karena lifting minyak otomatis berkurang secara signifikan. "Jelas ini merupakan kondisi yang kontradiktif di tengah upaya pemerintah untuk mencapai target lifting yang telah ditetapkan APBN. Jika target tidak tercapai, tentunya target pendapatan negara akan berkurang," kata Ali.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan, akibat terhentinya pasokan ini, Kilang Pertamina RU III Plaju akan kekurangan pasokan minyak mentah dalam jumlah signifikan sehingga terancam tidak dapat beroperasi secara penuh. Jika kondisi ini tetap dibiarkan, tentu akan berpotensi mengancam kondisi pasokan BBM dan elpiji di Wilayah Sumatera bagian Selatan yang sangat bergantung pada pasokan BBM dan LPG yang diproduksi di Kilang Plaju.

Sampai saat ini, Pertamina tetap berusaha semaksimal mungkin menjaga pasokan BBM dan elipiji di wilayah Sumatera bagian selatan. Namun demikian, terganggunya pasokan minyak mintah ke kilang Plaju sangat berpotensi mengganggu pasokan BBM dan Elpiji yang dampaknya akan dirasakan masyarakat.

"Kami jelas sangat mengkhawatirkan timbulnya gangguan pasokan BBM dan LPG di Sumatera bagian Selatan menjelang Idul Fitri 1434 H, jika aktivitas illegal tapping tidak berhasil dihentikan," kata Ali. (kd)

Menlu Retno Ungkap 2 Arahan Jokowi soal Konflik Iran vs Israel
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor

Mengejutkan Isi Garasi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor yang Resmi Jadi Tersangka KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor atau Gus Muhdlor resmi ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK. Menarik lihat isi garasi dari Ahmad Muhdlor yang hartanya Rp4,7 miliar.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024