Rencana Penghentian Stimulus Membuat Harga Emas Dunia Terpuruk

Ilustrasi emas batangan.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Harga emas jatuh ke titik terendah dalam hampir tiga pekan terakhir pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York. Harga emas melemah hingga 1,5 persen.
Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Dikutip dari laman Reuters, Rabu 7 Agustus 2013, terjadinya kesenjangan data ekonomi Amerika Serikat dan indikasi Federal Reserve akan memangkas program stimulus moneter pada awal bulan depan menjadi pemicunya.
Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Sementara itu, menurut trader, kegagalan emas di Bullion bertahan di atas level US$1.300 per ounce pada awal perdagangan dipicu terjadinya penjualan secara teknis semata.
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana

Emas pada perdagangan internasional diketahui berada di bawah tekanan sejak Senin lalu, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang dilaporkan pada kuartal kedua.
 
Selain itu, yang turut membebani emas adalah ketidakpastian atas jangka waktu rencana pengurangan pembelian obligasi oleh Fed untuk menstimulasi ekonomi yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.

Charles Evans, presiden Federal Reserve Chicago Bank, mengatakan bahwa Fed mungkin akan mengurangi program stimulus akhir tahun ini, dan tergantung pada data ekonomi apakah bisa melakukannya pada awal bulan depan.

Sementara itu, harga emas di pasar spot turun 1,5 persen menjadi US$1.283,60 per ounce, setelah sebelumnya turun sebanyak 1,9 persen ke level terendah sejak 18 Juli lalu di posisi US$1.279,24 per ounce.

Selanjutnya, harga emas di bursa berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun US$19,90 pada posisi US$1.282,50 per ounce, dengan volume perdagangan sekitar 30 persen di bawah rata-rata 30 hari kerja.

Harga emas diketahui kehilangan sekitar 25 persen dari nilainya tahun ini, karena kekhawatiran Fed akan menghentikan stimulus moneter sebagai tanda-tanda pemulihan ekonomi AS. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya