Tawarkan Kemitraan, Lotteria Targetkan 100 Gerai di Indonesia

Dirut PT Lotteria Indonesia, Lee Hae Kwan
Sumber :
  • Arie Dwi Budiawati
VIVAnews -
Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans
Restoran cepat saji asal Korea Selatan, Lotteria, membuka kesempatan bagi investor Indonesia untuk ikut mengembangkan gerai Lotteria dengan investasi awal Rp1,5 miliar. Lotteria menjamin akan memberikan imbal hasil hingga Rp600 juta dalam kurun waktu tiga tahun.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

CEO PT Lotteria Indonesia Lee Hae Kwan, dalam keterangan tertulis, Selasa 13 Agustus 2013, menjelaskan saat ini telah memiliki 26 cabang di Indonesia dalam waktu 16 bulan, dan menargetkan dapat membuka 100 restoran cepat saji di Indonesia hingga 2015.
Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah


Lotteria bersama mitranya di Indonesia, Mondial Royal Fastana menawarkan investor mengembangkan gerai restoran cepat saji Lotteria lewat sistem kemitraan dengan investasi awal Rp1,5 miliar.


Marketing Director PT Mondial Royal Fastana Goenardjoadi Goenawan mengatakan pihaknya menjamin pola kemitraan tersebut akan memberi imbal hasil hingga Rp600 juta dalam kurun waktu 3 tahun.


"Semisal ada investor punya ruko dengan lahan parkir yang lumayan luas, bisa untuk 10 kendaraan, kami siap bekerja sama mengembangkan bisnis Lotteria melalui sistem kemitraan," ujarnya


Lotteria, lanjutnya, menawarkan sistem bagi hasil selama 5-10 tahun dari pola kemitraan yang dikembangkan tersebut. Berdasarkan kalkulasi, sistem bagi hasil itu memberi penawaran imbal hasil sekitar 15 persen per tahun.


Investasi awal sebesar Rp1,5 miliar, katanya dipakai untuk melakukan penataan dan dekorasi ruangan, termasuk biaya pemasaran. "Ruko tetap menjadi hak investor," imbuhnya.


Ia mengaku beberapa investor telah menyatakan minatnya membuka gerai Lotteria, salah satunya adalah PT Viva Dian Kencana yang akan membuka di Vidi Arena Pancoran dan Imperial Group Indonesia yang akan membuka di Jalan Teuku Umar, Denpasar Bali.


Goenardjoadi menyatakan, kerjasama ini dalam bentuk kemitraan "
Partner Revenue Sharing
" bukan bentuk waralaba.


"Investor cukup menyediakan tempat lalu mengeluarkan investasi sebesar Rp1,5 miliar guna untuk keperluan dekorasi menyeluruh. Kemudian operasionalnya dilakukan langsung oleh managemen Lotteria, dan kemudian investor akan menerima pembagian
revenue sharing
sebesar 18 persen per bulan," ujar Goenardjoadi.


Menurut Goenardjoadi, omset satu gerai Lotteria rata-rata per bulan minimal Rp200-400 juta. "Setidaknya minimal investor akan menerima
revenue sharing
sebesar Rp 36 juta per bulan atau Rp432 juta per tahun. Dari pengalaman, seiring meningkatnya kepuasan pelanggan, penjualan akan meningkat tajam mulai bulan ke enam." (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya