Pelemahan Rupiah Lambungkan Harga Daging Sapi Impor

Sapi-sapi potong yang akan dikirimkan dari Australia ke Indonesia
Sumber :
  • Dok. KJRI Darwin

VIVAnews - Pelemahan rupiah terhadap dolar AS turut berpengaruh pada bahan pangan impor, salah satunya adalah daging sapi. Para importir tidak bisa berbuat banyak menghadapi kondisi ini.

"Ya, pasti harga daging akan naik, karena kami menggunakan dolar AS setiap melakukan pembelian daging," kata Ketua Asosiasi Importir Daging, Thomas Sembiring, ketika dihubungi VIVAnews pada Kamis 22 Agustus 2013.

Thomas mengatakan, ada perbedaan modal yang dikeluarkan oleh para pelaku usaha tersebut ketika dolar merangkak naik.

Sambut Hari KI Sedunia, RuKI Bergerak Berikan Edukasi ke Seluruh Indonesia

"Misalnya, kami membeli daging senilai US$6 saat dolar Rp9.000, sehingga harganya menjadi Rp54.000. Tapi, saat dolar Rp11.000, harganya jadi Rp66.000. Itu baru modal, belum biaya yang lainnya," kata dia.

Belakangan ini, dolar kian perkasa, bahkan beberapa kali menembus level Rp11.000. Kondisi ini membuat para importir daging sapi pasrah, karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengendalikan harga daging sapi. "Mau marah dengan siapa?" kata dia.

Para pengusaha hanya bisa menggunakan strategi menurunkan keuntungan untuk menyiasati harga daging sapi impor tidak mahal. "Misalnya dari 10 persen jadi 5 persen, asal volume impornya tetap. Lagipula, strategi yang diterapkan perusahaan berbeda-beda," kata dia. (art)

Hotman Pandapotan Siahaan (kanan)

PDIP Sumbar Menang Atas Gugatan dari Kader Sendiri

PDIP Sumbar menang gugatan atas kadernya yang menggugat pencopotan sebagai anggota DPRD dan digantikan PAW

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024