Meski Naik, Peringkat Daya Saing RI Kalah dari Malaysia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Hyundai Santa Fe Baru Tertangkap Kamera sedang Tes Jalan di Jakarta
- Peringkat daya saing Indonesia menurut World Economic Forum meningkat dari posisi 50 menjadi 38. Meskipun meningkat, di kawasan ASEAN, peringkat Indonesia masih lebih rendah ketimbang negara berkembang lainnya.
Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Laporan WEF melansir bahwa peringkat Indonesia jauh di bawah Singapura (2), Brunei Darussalam (26), Malaysia (24), dan Thailand (37) yang setingkat lebih tinggi.
Citroen Launches New C3 Aircross for Indonesian Market


Menanggapi peringkat tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menjelaskan, kompleksitas Indonesia lebih tinggi ketimbang negara-negara tersebut.


"Tidak bisa Indonesia dibandingkan begitu saja dengan kriteria yang sama dengan negara-negara seperti Singapura dan Thailand, yang tidak lebih kompleks dari kita," ujar Bambang di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu 4 September 2013.


Selain berbeda secara geografis, Indonesia memiliki kultur yang berbeda dengan negara tersebut. "Coba bandingkan dengan India, Brasil, atau Rusia. Jangan bandingkan dengan ASEAN terus," tambahnya.


Kenaikan peringkat tersebut, menurut dia, merupakan hasil dari perbaikan yang dilakukan pemerintah. Pemerintah terus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM), sehingga peningkatan daya saing dapat terus terjadi.


"Ya, kita sudah perbaiki dari sisi perizinan. Kalau ada penyuapan, itu lebih kepada penegakan hukum," tuturnya.


Dalam Global Competitiveness Index, skor yang diperoleh Indonesia sebesar 4,53. Namun, skor tersebut masih jauh dibanding peringkat pertama, Swiss, dengan nilai 5,67.


Setelah tiga tahun terjadi penurunan bertahap, peringkat daya saing Indonesia mulai membaik. Dari 12 kriteria survei peringkat daya saing, Indonesia mencatat perbaikan pada 10 kriteria.


Kenaikan peringkat itu di antaranya ditopang berlanjutnya pembangunan, sehingga memberikan kontribusi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya