Ekonom: Data Pengangguran Sebaiknya Masuk Asumsi Makro APBN

Kuli Jalanan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Gempa Guncang Garut, Rumah-rumah di Tasikmalaya Mengalami Kerusakan
- Lembaga kajian ekonomi, CORE Indonesia, meminta pemerintah dan DPR menyepakati untuk memasukkan target penurunan angka pengangguran ke dalam asumsi makro ekonomi APBN.

Muncul Banyak Versi Formasi Kabinet Prabowo, Gerindra: Semua Itu Mungkin Aspirasi

Selama ini, yang masuk dalam asumsi makro ekonomi APBN, hanya berpatokan pada inflasi, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan, harga minyak mentah Indonesia, dan lifting minyak.
Artis Rio Reifan Ditangkap Lagi Gegara Narkoba!


"Sangat disayangkan, selama ini Indonesia belum mengacu
unemployment
. Padahal, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus didasari oleh data ketenagakerjaan," kata pengamat ekonomi dari CORE Indonesia, Hendri Saparini, di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Rabu 4 September 2013.


Ia menjelaskan, selama ini pemerintah Amerika Serikat memakai data tenaga kerja sebagai salah satu indikator pertama dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi.


Meskipun setiap negara memiliki struktur ekonomi yang berbeda, dia menjelaskan, Indonesia adalah salah satu negara yang sudah terintegrasi dengan struktur ekonomi global.


Untuk itu, menurut dia, perlu ada keseragaman indikator dalam mencermati kondisi perekonomian dunia. Ia melihat, ada tiga jalur utama yang membuat Indonesia terintegrasi dengan ekonomi dunia. Ketiga jalur tersebut adalah keuangan, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi.


Namun, sayangnya, Hendri melanjutkan, negara dengan perekonomian kuat seperti Amerika Serikat, belum mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan ekspor Indonesia.


"Tujuan utama ekspor kita adalah AS, Jepang, dan China. Tetapi, mereka belum ada peningkatan perbaikan ekonomi, sehingga tidak otomatis dapat berkontribusi bagi Indonesia," ungkapnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya