Sumber :
- Antara/ R Rekotomo
VIVAnews - Waduk Jatigede yang rencananya akan mulai diisi air pada Oktober 2013, sepertinya akan kembali tertunda. Hal itu, akibat "rumah-rumah hantu" yang hingga saat ini masih sulit untuk direlokasi.
Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Mohammad Hasan, menegaskan hal tersebut, ketika dimintai keterangan VIVAnews, Kamis 5 September 2013.
Hasan mengatakan bahwa gejala sosial yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah itu belum bisa diselesaikan hingga saat ini. "Penggenangan air pasti akan mundur, karena masih ada masalah sosial yang belum selesai," ujarnya.
Padahal sebelumnya, menurutnya, para penghuni yang tinggal di area genangan waduk, yang mampu menampung satu miliar kubik air ini sudah mendapatkan uang ganti rugi.
Namun, kata Hasan, ketika mereka sudah pindah, tiba-tiba muncullah rumah-rumah di lokasi yang sama dan meminta relokasi untuk kedua kalinya. Dengan belum selesainya permasalahan ini, tentunya membuat pihak kementerian belum bisa memastikan kapan pengisian waduk akan dilakukan.
Sementara itu, untuk proses konstruksi, Hasan mengungkapkan bahwa pembangunan fisik sudah mencapai 80 persen. Progres ini berjalan sesuai dengan target yang ditentukan dan tidak menemui masalah.
Salah satu waduk terbesar di Indonesia ini menghabiskan dana APBN hingga Rp4 triliun. Hasan pun menuturkan, pemerintah akan menerbitkan Peraturan Presiden dan menyiapkan dana Rp1 triliun agar permasalahan waduk yang terletak di Sumedang, Jawa Barat ini bisa selesai.
"Dana tersebut akan digunakan untuk memindahkan masyarakat yang terhitung dalam verivikasi tahap pertama pada Juli lalu sebanyak 4.950 kepala keluarga," katanya. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, kata Hasan, ketika mereka sudah pindah, tiba-tiba muncullah rumah-rumah di lokasi yang sama dan meminta relokasi untuk kedua kalinya. Dengan belum selesainya permasalahan ini, tentunya membuat pihak kementerian belum bisa memastikan kapan pengisian waduk akan dilakukan.
