Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Menjelang tahun pemilu 2014, sejumlah partai politik mulai mempersiapkan atribut yang akan digunakan pada masa kampanye nanti. Salah satunya adalah baju berlogokan partai. Masalahnya hal tersebut apakah akan meningkatkan produksi para pengusaha tekstil di Indonesia?
Baca Juga :
Dikompori Agar Debat Lawan Hotman Paris, Rocky Gerung: Cincin Beliau Lebih Berkilau dari Otaknya
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, Rabu 11 September 2013, mengeluhkan bahwa parpol lebih memilih impor baju ketimbang memesan baju dari perusahaan tekstil di Indonesia.
Baca Juga :
Masih Ingat 34 Pemain Pertama Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia, Ada M Tahir hingga Andritany
"Mereka impor dari sana, negara-negara yang murah, harusnya diberdayakan di Indonesia," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Persoalan harga, menurut Ade, menjadi alasan bagi para parpol tersebut memilih baju impor. Padahal, dari sisi kualitas tidak diragukan lagi. "Makanya, tidak pengaruh pada produksi," tambahnya.
Dirinya mengatakan, China dan Bangladesh menjadi negara pesaing tekstil Indonesia saat ini. Negara itu juga biasanya menjadi pilihan partai politik untuk mengimpor atributnya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dirinya mengatakan, China dan Bangladesh menjadi negara pesaing tekstil Indonesia saat ini. Negara itu juga biasanya menjadi pilihan partai politik untuk mengimpor atributnya. (eh)