Kurangi Kemacetan, Pengerjaan Tol Dalam Kota Dikebut

Ilustrasi Jalan Tol Dalam Kota.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pemerintah bersama pengembang jalan tol (BUJT/Badan Usaha Jalan Tol) terus mempercepat pembangunan jalan tol lingkar luar Kota Jakarta, karena kondisi sekarang sudah mendesak.
PAN Anggap Anies dan Ganjar Hadir atau Tidak dalam Penetapan Prabowo Tak Ada Pengaruhnya

Sebab, kapasitas jalan tol dalam kota Jakarta sudah di atas ambang batas (V/C ratio di atas 0,8 kali), sehingga terjadi kemacetan hampir semua lokasi pada jam-jam sibuk.
Anies dan Cak Imin Hadir ke KPU Jelang Penetapan Prabowo-Gibran

Mengenai kemacetan tol dalam Kota Jakarta, Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk, Hasanudin, menyatakan siap untuk berusaha meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa melalui jalan tol yang dikelola perseroan. 
Cari Honda Brio Bekas? Ini Daftar Harga dan Pajak Tahunannya

"Seperti pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Minimal), kita siap setiap waktu. Bahkan, kami memberikan pelayanan lebih di luar SPM yang dipersyaratkan. Hal ini untuk mendorong kelancaran distribusi barang dan jasa sepanjang jalan tol," tuturnya, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Senin 16 September 2013.

Ia mengatakan bahwa untuk memperlancar arus lalin, Jasa Marga telah melakukan modernisasi secara berkesinambungan untuk mengurangi antrean tol. Pertama, perusahan meningkatkan kapasitas gerbang tol dan penambahan lajur gerbang.

Selain itu, lanjut Hasanudin, dilakukan upaya percepatan waktu transaksi dengan memperbanyak GTO (Gerbang Tol Otomatis). Tahun lalu, hanya 50 gardu GTO, akan ditambah 100 GTO hingga akhir 2013. Dengan begitu, berarti pembayaran memakai E-Toll Card.

Hasanudian menambahkan, Jasa Marga juga melakukan upaya modernisasi sistem lalulintas dengan real time seperti CCTV, RTMS (radio traffic microwave system). "Kami terus berusaha komunikasi secara terpadu melalui CCTV, VMS, melaui jaringan fiber optik," ujarnya.

Untuk memperlancar lalu-lintas, lanjutnya, juga ada peningkatan kapasitas jalan dengan penambahan lajur seperti tol Jagorawi (Sentul-Bogor) dari tiga lajur menjadi empat lajur. "Untuk keseluruhan peningkatan prasarana pada tahun ini sudah dianggarkan sekitar Rp1,42 triliun," katanya.

Sementara itu, untuk mengurangi kepadatan tol dalam Kota Jakarta, salah satu proyek tol yang harus dipercepat adalah proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 Utara (Ulujami-Kebon Jeruk). 

Direktur Utama PT Marga Lintas Jakarta, Sonhadji Suharman menyatakan bahwa proyek JORR W2 Utara merupakan proyek strategis dan penting dalam mengurai kemacetan lalulintas tol dalam Kota Jakarta.

"Tol ini penting, karena bisa mengurangi kepadatan kendaraan yang selama ini melintas di tol dalam Kota Jakarta, seperti Cawang, Tomang, ataupun Cengkareng," tutur Sonhadji.

Sekarang ini, lanjutnya, progres fisik pengerjakan proyek tol JORR W2 Utara cukup lumayan. Pekerjaan Paket I mencapai 80 persen, paket II 93 persen, paket III sebesar 96 persen, sedangkan paket IV mencapai 32 persen. "Untuk paket IV ini progresnya 32 persen, tergantung kesiapan tanah karena masih 132 bidang belum bebas," jelasnya.

Kelancaran akses lingkar luar jakarta, juga sangat dibutuhkan dalam pengembangan jalan tol Serpong-Pondok Aren. Direktur PT Bintaro Serpong Damai Tol, Purwoko mengatakan bahwa kehadiran JORR semakin penting, khususnya bagi warga BSD City, Bintaro, Gading Serpong selatan, serta Ciputat. "Tol ini sangat penting, karena bisa membagi kepadatan ruas dalam kota Jakarta."

Demikian pula, kehadiran JORR II, Cinere-Serpong dan Serpong-Kunciran karena memiliki fungsi strategis dalam pengembangan jalan tol lingkar luar ke depan. "Interkoneksi tol tersebut, sangat membantu lalin Pondok Aren-Serpong," tutur Purwoko.

Terkait peningkatan layanan tol Serpong-Pondok Aren, Purwoko menjelaskan, perusahaan melakukan perbaikan infrastruktur antara lain pembangunan prasarana pengelak banjir yang sempat menggenangi jalan tol BSD beberapa waktu lalu. Sekarang ini, sudah disiapkan prasarana lock pond (kolam penampungan) untuk menampung aliran limpasan air.

"Kita sudah siapkan lock pound dilengkapi dengan pompa untuk mendorong pembuangan air, ketika terjadi limpasan," ujar Purwoko.

Demikian juga, BSD melakukan overlay terhadap 7,25 kilometer tiga lajur, baik sisi kiri maupun kanan dan penambahan gardu. "Peningkatan layanan seperti overlay sudah dilakukan, setebal 5 cm, sehingga lebih mulus. Ditambah penerangan jalan,” tuturnya.

Tingkatkan layanan
Sementara itu, Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo meminta pengelola jalan tol untuk meningkatkan layanan kepada konsumen tol. Seperti rencana kenaikan tarif tol yang diberlakukan akhir September ini, harus diimbangi peningkatan layanan. "Jangan sampai tarif tol naik, tetapi malah jalan tol semakin macet, pelayanan yang diterima konsumen malah turun," katanya.

Sudaryatmo juga mengusulkan pertimbangan kenaikan tarif tol tidak hanya mengacu pada besaran inflasi, tetapi harus ditambah variabel lainnya seperti efisiensi kinerja operator. "Kementerian PU diminta mendesak operator tol tersebut bahwa sudah memberikan pelayanan yang efisien kepada pelanggan," ujarnya. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya