Hatta: Jepang Matikan PLTN, Indonesia Siap Ekspor Batubara

Hatta Rajasa kunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan
Sumber :
  • Antara/ Saptono
VIVAnews
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
- Pemerintah Jepang diperkirakan akan mengimpor batu bara secara besar besaran pada tahun depan. Hal itu guna memenuhi kebutuhan listrik, setelah empat reaktor nuklir yang menjadi sumber listrik di Negara Sakura tersebut akan dimatikan untuk melakukan pengecekan demi alasan keamanan.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantor presiden, Senin 16 September 2013 mengatakan, Indonesia siap menyuplai batubara ke Jepang. "Syukur-syukur Indonesia bisa jadi bagian yang bisa men-
Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik
support ," ujarnya.


Dirinya mengatakan, hal ini menjadi peluang guna meningkatkan ekspor Indonesia ke depannya. Dia berharap sektor pertambangan dapat memanfaatkannya. "Belum ada permintaan dari Jepang. Tapi yang pasti Jepang nyaman sama kita," kata Hatta.


Hatta mengatakan, negara lain yang dapat memanfaatkan peluang ini adalah Australia. Pasalnya negara tersebut memiliki sumber batubara yang melimpah. "Saya bersyukur kalau rekan-rekan di industri batubara bisa memanfaatkan sinyal itu," ujarnya.


 Pasokan listrik warga Jepang terancam hanya akan bertahan hingga bulan Desember mendatang, menyusul langkah pemerintah mematikan reaktor nuklir terakhir mereka yang masih beroperasi. Reaktor yang mulai dinonaktifkan yakni Reaktor 4 yang berada di Ohi, Perfektur Fukui, bagian barat Jepang.


Menurut laman South China Morning Post, Senin 16 September 2013, proses ini telah dimulai sejak hari Minggu kemarin. Menurut beberapa analis, Jepang akan berada di kondisi tanpa tenaga nuklir hingga bulan Desember mendatang.


Alasannya untuk memeriksa keamanan reaktor pasca tragedi gempa bumi hebat yang berakhir dengan terjangan tsunami, 2011 lalu. "Reaktor akan benar-benar berhenti beroperasi pada hari Senin ini," ungkap Juru Bicara Perusahaan Tenaga Listrik Kansai (Kepco).


Padahal, tenaga nuklir menyuplai sekitar 30 persen listrik Jepang. Alhasil untuk sementara waktu Jepang terpaksa mengimpor batubara, gas cair dan bahan bakar lainnya dalam jumlah besar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya