Indonesia Masuk Lima Besar Dunia untuk Modal Tenaga Kerja

Bursa Kerja di Senayan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Survei Indeks Dinamika Global Grant Thornton (Grant Thornton Global Dynamism Index/GDI) tahun 2013, yang menakar dan meranking lingkungan pertumbuhan ekonomi dari 60 negara dengan ekonomi yang kuat, menyebutkan Indonesia adalah negara ke-empat dunia dengan modal tenaga kerja, sumber daya manusia terbaik, dan menduduki ranking kesepuluh pertumbuhan dan ekonomi.

Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, Senin 30 September 2013, menyatakan kapabilitas modal tenaga kerja dan sumberdaya manusia yang kuat dihasilkan dari berbagai macam faktor termasuk diantaranya adalah pertumbuhan produktivitas tenaga kerja, tingkat pengangguran, serta waktu yang dihabiskan untuk pendidikan dan umur populasi. 

"Indonesia naik ke lima besar dibandingkan tahun 2012," kata Johanna dalam keterangan tertulisnya.

Peluang-peluang bisnis di Indonesia, ia melanjutkan, sangat kuat. Namun, masih membutuhkan orang-orang yang tepat untuk menerjemahkan peluang-peluang tersebut agar menjadi pertumbuhan.

"Sumberdaya manusia yang tepat akan bisa meningkatkan produktivitas, menghemat waktu dan biaya organisasi atau perusahaan serta pada akhirnya akan bisa mengembangkan bisnis, terutama di negara dengan populasi yang muda dan ambisius. Hal ini mencerminkan kondisi Indonesia saat ini dimana rata-rata usia produktifnya 28.5 tahun," kata Johanna.

Dalam hal ekonomi dan pertumbuhan, ia menambahkan, sebuah lingkungan bisnis yang dinamis membutuhkan tuntutan yang sesuai dengan produk dan layanan untuk berkembang. Pasar-pasar baru seperti Indonesia cenderung memiliki keuntungan dalam kategori ini, khususnya karena negara ini kaya sumber daya alam seperti mineral, hutan tanaman industri dan sumber panas bumi.

Walaupun saat ini ada defisit perdagangan, Indonesia sedang merencanakan untuk melonggarkan undang-undang ekspor, misalnya untuk biji mineral guna mendorong perdagangan. "Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari tenaga kerja dengan upah terjangkau yang memberi potensi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," kata Johanna.

Seperti sejumlah kekuatan ekonomi yang baru muncul lainnya di kawasan Asia Pasifik, kata Johanna, Indonesia memiliki kinerja baik dan melampaui kekuatan-kekuatan ekonomi lain yang baru muncul di Afrika serta kekuatan ekonomi yang sudah mapan di Eropa Timur.

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

Secara keseluruhan, Australia menduduki ranking pertama pada Indeks Dinamika Global 2013, namun Indonesia mendapat penilaian lebih baik dari Australia terkait beberapa faktor kunci: presentasi jumlah penduduk berusia di bawah 30 tahun (Indonesia 54 persen/Australia 23 persen); pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dibandingkan dengan 2012 (Indonesia 79 persen/Australia 56 persen), dan pertumbuhan riil GDP dibandingkan tahun 2012 (Indonesia 90 persen/Australia 70 persen).

Johanna menjelaskan, didirikan bersamaan lembaga survei Economist Intelligence Unit, GDI menakar dinamika 60 negara dengan ekonomi kuat. Dinamika itu mengacu perubahan sebuah negara yang kemungkinan akan membawa tingkat pertumbuhan di masa datang. GDI meranking perkembangan dari lingkungan pertumbuhan bisnis dari tiap negara pada tahun sebelumnya.

Tingkat ekonomi negara di ranking atas 22 indikator dari lima kategori: lingkungan operasional bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi, modal tenaga kerja dan SDM, lingkungan keuangan, ekonomi, dan pertumbuhan.

Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri acara buka puasa bersama Ramadan 2024 yang digelar oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara pada Kamis, (28/3).

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024