Bursa RI Hari Ini Cermati Dua Faktor

Panel Perdagangan Saham di BEI
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia diprediksi akan mengacu dua faktor dalam pergerakannya akhir pekan ini, Jumat 4 Oktober 2013. Yakni, eksternal dan domestk.
Sedan Baru 5,3 Meter Ini Fiturnya Mewah Banget

IHSG berhasil melanjutkan penguatan dua hari terakhir pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis 3 Oktober 2013, karena naik 31,04 poin atu 0,70 persen ke level 4.418,64.
Puasnya AC Milan Bawa Pulang Poin dari Markas Juventus

Menurut analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang, faktor ekstenal seperti kejatuhan tajam Dow Jones sebesar 136,66 poin atau 0,9 persen ke level 14.996,48 semalam akan dicermati pelaku pasar domestik hari ini.
King Nassar Unggah Foto Bareng Irish Bella, Warganet Heboh Menjodohkan

"Dow turun akibat pernyataan Presiden Barack Obama yang kembali menegaskan belum dapat menerima permintaan Partai Republik sebagai pertukaran kembali beroperasinya roda pemerintahan yang telah 'partly shutdown' dihari ketiga," ujarnya kepada VIVAnews

Sedangkan dari dalam negeri, kata Edwin, penyelenggaraan sidang APEC dan euphoria seolah-olah terjadinya 'perbaikan' data ekonomi Indonesia, serta perkembangan kasus korupsi dan bobroknya perilaku pejabat publik Indonesia juga disorot pemodal di BEI. "IHSG Jumat akan bergerak di kisaran 4.375 - 4.439," jelasnya.

Rekomendasi

Sementara itu, Edwin menyarakan agar para investor membeli saham-saham berkapitasi pasar besar (blue chips).

Saham tersebut, seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Menurutnya, faktor valuasi yang masih murah dan ekspektasi laporan keuangan emiten tersebut yang tetap kuat hingga akhir 2013 menjadi pertimbangan diburunya saham-saham blue chips

"Dari sisi teknis, juga mengindikasikan adanya bullish continuation dan bullish reversal yang merekomendasi buy terhadap saham-saham tersebut," tutur Edwin. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya