AS Shutdown Pemerintahan, RI Perkuat Fundamental Ekonomi

Gedung kementerian Keuangan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran
- Setelah memasuki hari kesembilan sebagian operasi pemerintah Amerika Serikat dihentikan (
shutwon
Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman
), kekhawatiran di negara Paman Sam itu ditambah dengan kebuntuan politik dalam pembahasan anggaran dan berpotensi menyebabkan pemerintah gagal bayar utang ( default
Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
), yang akan jatuh tempo pada pertengahan bulan ini.

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, Kamis 10 Oktober 2013, mencermati bahwa situasi di AS ini bisa berdampak pada ekonomi negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, fokus utama pemerintah saat ini adalah memperkuat fundamental ekonomi dalam negeri demi mencegah beban pengaruh negatif yang lebih besar.


"Apapun yang terjadi di global, meskipun bisa berpengaruh negatif, paling tidak kita bisa mitigasi. Artinya, perubahannya tidak akan terlalu menggangu kita," ujar bambang di Jakarta.


Kegelisahan ini, menurut Bambang, bukan hanya terjadi di Indonesia. China sebagai negara emerging market terbesar di Asia pun mencemaskan ekonominya akan turut terpukul oleh masalah ini.


"Seluruh dunia akan terkena dampak. Apalagi negara seperti China yang cadangan devisanya diinvestasi Amerika Serikat," kata Bambang.


Bambang meyakini bahwa pemerintah AS akan menemukan solusi atas permasalahan politik anggarannya saat ini. Berdasarkan pengalaman, AS telah 17 kali mengalami
shutdown
dalam 30 tahun terakhir.


"Artinya, ini hal yang sudah berulang-ulang terjadi dan selalu ada solusinya. Kami yakin pemerintah Amerika tidak mungkin membiarkan kondisi shutdown ini akan berlangsung terlalu lama," kata Bambang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya