Sumber :
VIVAnews
- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Heru Budiargo, Jumat 18 Oktober 2013, menyatakan ada tiga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ditutup dari Juni hingga bulan ini.
Heru menjelaskan, ketiga BPR tersebut ditutup bukan karena likuiditasnya mengering sebagai dampak gejala krisis ekonomi global saat ini. Namun, disebabkan ada permasalahan korupsi di internal.
Heru menjelaskan, ketiga BPR tersebut ditutup bukan karena likuiditasnya mengering sebagai dampak gejala krisis ekonomi global saat ini. Namun, disebabkan ada permasalahan korupsi di internal.
"Memang bank-bank itu memiliki
internal fraud
, bermasalah. Jadi kami tutup," ujar Heru di kantor kementerian keuangan, Jakarta.
Heru enggan menjelaskan lebih rinci mengenai BPR apa saja yang ditutup. Tetapi, kata Heru, yang jelas ketiga BPR yang dimaksud itu memiliki permodalan kecil.
"
Size
-nya kecil cuma Rp5 miliar," katanya.
Selama 8 tahun beroperasi, ia melanjutkan, LPS telah menutup sebanyak 53 bank yang bermasalah, 52 di antaranya bank perkreditan rakyat.
"Pembinaan dan komunikasi sinergi dari pengawasan bak terus dilakukan, sehingga mudah-mudahan di masa datang dapat terus ada perbaikan," kata Heru. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Memang bank-bank itu memiliki