Kadin: RI Perlu Kemitraan Industri Dirgantara dengan Uni Eropa

Pembuatan Pesawat di PT Dirgantara Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Riset dan Teknologi, Ilham A Habibie, Selasa 22 Oktober, menyatakan bahwa Indonesia perlu membangun kemitraan ekonomi yang komprehensif dengan Uni Eropa di sektor industri dirgantara.

Menurut Ilham, pelaku industri penerbangan di Indonesia berharap kerja sama yang komprehensif itu dapat memudahkan pembelian produk komponen pesawat.

"Banyak yang perlu dipasang dalam pesawat, misalnya cockpit engine, perangkat eletronik, dan lainnya. Kita belum bisa buat. Jadi, harus beli dari luar. Kemungkinan besar dari Eropa dan Amerika Serikat," ujar Ilham di Jakarta.

Ilham yang juga merupakan Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri ini menambahkan, perangkat dan mesin itu diproduksi oleh perusahaan-perusahaan seperti General Electric dan Pratt and Whitney yang berbasis di Amerika serta Rolls-Royce di Inggris.

Potong Kuku Mulai dari Jari Mana? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Sebelumnya, Uni Eropa dan Indonesia telah membangun hubungan komersial yang kuat, dengan perdagangan bilateral bernilai sekitar 25 miliar euro pada 2012. Selain itu, Uni Eropa adalah investor kedua terbesar dalam perekonomian Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, diperkirakan ada 1.000 perusahaan Eropa yang telah menanamkan modalnya sekitar 130 miliar euro di Indonesia dan secara langsung mempekerjakan 1,1 juta orang Indonesia.

Ini 6 Cara Buat Suami Bertahan di Atas Ranjang

Meskipun Indonesia adalah ekonomi terbesar di ASEAN, keseluruhan perdagangan bilateral Uni Eropa-Indonesia masih kalah dengan Uni Eropa dan negara tetangga, seperti perdagangan dengan Singapura senilai 52 miliar euro, perdagangan dengan Malaysia 35 miliar euro, dan perdagangan dengan Thailand yang mencapai 32 miliar euro.

Persatuan negara-negara di Eropa ini merupakan salah satu sumber terbesar foreign direct investment (FDI) bagi Indonesia selama periode 2004-2010. Indonesia hanya menerima FDI sebesar 1,6 persen dari semua FDI Uni Eropa ke Asia dan hanya 6 persen dari semua investasi Uni Eropa mengalir ke ASEAN. (art)

Skin Age Detector

Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI

Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk menyediakan perawatan kulit yang komprehensif, tidak hanya fokus pada aspek estetika atau kecantikan tapi juga kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024