Konsorsium BUMN Bangun Pembangkit Listrik, Apa Kata Jero Wacik

Menteri ESDM Jero Wacik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Judhi-Humas ESDM
VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, menyetujui rencana konsorsium perusahaan pelat merah untuk membangun pembangkit listrik. Namun, menteri ini meminta satu hal kepada perusahaan BUMN terkait rencana tersebut.
Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

"Kalau ada, siapa pun yang membangun pembangkit listrik, saya setuju karena kita ini sebenarnya kekurangan listrik," kata Wacik ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 23 Oktober 2013.
Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Mantan menteri pariwisata ini mengisyaratkan bahwa pihaknya justru menginginkan adanya pihak-pihak yang memiliki inisiatif untuk membangun pembangkit listrik. "Saya senang kalau BUMN membangun pembangkit listrik di mana saja, asalkan lahannya ada," ujarnya.
Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

Namun, Wacik meminta satu hal terkait rencana itu, yaitu tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai bahan bakar pembangkitnya. Dia justru senang apabila pembangkit listrik yang dibangun konsorsium ini menggunakan energi-energi alternatif.

"Saya meminta pembangkit listrik tidak menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya. Saya setuju kalau pembangkit listrik menggunakan EBT (energi baru terbarukan). Semakin banyak BUMN yang membangun listrik yang menggunakan bahan bakar non-BBM, saya setuju," kata dia.

Lalu, energi alternatif apa yang menurut Wacik bisa digunakan untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik? Menteri yang berasal dari Partai Demokrat ini mengatakan bahwa ada beberapa energi alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit, seperti sampah, air, dan biomassa.

"Saya setuju pembangkit listrik dengan (bahan bakar) tenaga surya, tenaga air, biomass, dan sampah. Saya juga setuju ada pembangkit listrik yang menggunakan batu bara berteknologi tinggi dan gas," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengutarakan idenya agar BUMN membangun pembangkit listrik usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta. Dia berkaca pada pembangunan tol Bali yang dikerjakan oleh beberapa perusahaan BUMN.

"Kalau BUMN bisa konsorsium sendiri untuk jalan tol di Bali, mengapa tidak bisa konsorsium membangun pembangkit listrik di Sumatera Utara," kata Dahlan di DPR, Jakarta.

Dahlan tidak memungkiri bahwa idenya baru bisa terlaksana apabila banyak pihak yang mendukung rencananya tersebut. "Tapi, dengan perizinan dari kementerian teknis dan PLN harus mendukung ini. Seperti pemerintah daerah Bali, Kementerian PU, dan Jasa Marga yang memperlancar proyek jalan tol di Bali," jelasnya.

Dia akan mengajak perusahaan-perusahaan bermodal kuat untuk mengerjakan proyek ini, seperti perusahaan pelat merah bidang konstruksi. "Seperti Wika (PT Wijaya Karya Tbk), PP (PT Pembangunan Perumahan Tbk), Waskita (PT Waskita Karya Tbk), dan PT Adhi Karya Tbk," kata dia.

Tentu saja, dia memiliki tujuan yang jelas dalam konsorsium ini, yaitu untuk menangani masalah krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara akhir-akhir ini. Nantinya, pembangunan pembangkit listrik ini tidak hanya dilakukan di Sumatera Utara, tetapi juga di daerah lainnya.

Rencananya, dalam waktu dekat, mantan dirut PLN ini akan mengumpulkan perusahaan-perusahaan pelat merah itu untuk membahas gagasannya. "Minggu depan, saya akan mengumpulkan BUMN-BUMN kuat dan PLN untuk menerima ide ini. Jangan terus pusing memikirkan listrik," kata dia.

Gagasan Dahlan ini rupanya disambut oleh PLN. BUMN sektor energi ini mendukung gagasan Dahlan. "Kira-kira seperti BUMN patungan membuat jalan tol di Bali? Inisiatif yang bagus sekali," kata Dirut PLN, Nur Pamudji, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya