Pertamina Baru Sumbang 14% Produksi Minyak Mentah Nasional

Sumber :
  • Pertamina
VIVAnews - Presiden Direktur PT Pertamina EP, Syamsu Alam menyatakan bahwa saat ini, perusahaan plat merah milik negara baru menyumbang sekitar 14 persen produksi minyak mentah Nasional.
Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Tentu saja, Indonesia masih harus mengimpor sebanyak 700 ribu barel minyak mentah perhari.
Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

"Produksi minyak mentah yang dihasilkan Pertamina EP, melalui anak-anak perusahaan, mulai dari PT Pertamina EP Asset 1 sampai Asset 5 mencapai 133 ribu barel of day (BOD). Sedangkan produksi minyak nasional mencapai 835 ribu BOD, sehingga dalam satu hari kita harus mengimpor sekitar 700 ribu barel minyak mentah," kata Syamsu Alam, saat ditemui usai membuka peresmian Jembatan Karang Raja, di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.  
Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia

Dijelaskannya, jumlah produksi minyak mentah dalam negeri oleh Pertamina harus ditambah, mengingat jumlah tersebut masih belum bisa memenuhi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di masyarakat.

"Konsumsi BBM di Indonesia mencappai 1,5 juta barel per hari. Artinya, 700 ribu barel minyak mentah harus diimpor dari luar," ujarnya.

Dia menambahkan, Pertamina akan membuat target untuk memproduksi minyak mentah sebanyak 138 ribu BOD pada tahun depan atau 2014.

"Sekarang sedang mempersiapkan beragam program, mulai dari pengeboran sumur baru sampai dengan pemaksimalan sumur lama untuk menggenjot produksi kita. Target ini harus dilakukan pada 2014 mendatang," tuturnya.

Menurut Syamsu, permasalahan minyak nasional saat ini bukan hanya terletak pada produksi minyak mentah saja, tetapi juga kilang pengiolah minyak mentah belum mampu mengolah produksi minyak mentah dalam jumlah besar.

Selain itu, lanjutnya, kondisi kilang minyak di Indonesia saat ini hanya mampu memproduksi 650 ribu barel. "Mau tidak mau, kita harus mengimpor dari luar negeri, untuk menutupi konsumsi," ujarnya.

Dia berharap,  pemerintah bersama dengan perusahaan minyak nasional bersinergi untuk menambah produksi minyak nasional, sehingga bukan tidak mungkin Indonesia dapat memenuhi kebutuhan BBM sendiri tanpa tergantung dari pihak luar.

"Kita harus duduk bersama agar konsumsi bisa dipenuhi oleh produksi nasional, sehingga kita tidak memiliki ketergantungan dengan produksi minyak luar negeri," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya