Apindo: Selesaikan Masalah Buruh Tak Hanya Soal Upah

Ketua Umum APINDO, Sofjan Wanandi
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews
SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, Selasa 29 Oktober 2013, menyatakan bahwa kenaikan upah bukan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah buruh.

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Menurut Sofjan, pemerintah harus turut berperan serta meringankan beban buruh dengan menyediakan fasilitas dan sarana pendukung. "Harus ada rumah murah, kesehatan murah, dan pendidikan murah," ujar Sofjan dalam jumpa pers di kantor Apindo, Jakarta.
Terpopuler: Manfaat Belimbing Wuluh sampai Tanggapan Buya Yahya Soal Kasus Inses


Pengusaha juga perlu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan buruh. Di sisi lain, buruh diharapkan membantu terciptanya iklim usaha yang kondusif.


"Jadi, harus ada kerja sama antara pemerintah, buruh, dan pengusaha," kata Sofjan.


Dengan demikian, Sofjan melanjutkan, kenaikan upah sebenarnya tidak harus menjadi harga mati dalam tuntutan para buruh. "Asuransi dan jaminan sudah kami dukung," kata Sofjan.


Kenaikan upah memang dapat dipengaruhi oleh faktor inflasi. "Masalah inflasi, pemerintah yang harus menjaga, bukan kami," kata Sofjan.


Sebelumnya, ribuan buruh menggelar unjuk rasa di sejumlah wilayah di Jakarta, Senin 28 Oktober 2013. Agendanya, mereka menuntut kenaikan upah minimum buruh dan menghapuskan sistem kerja alih daya alias
outsourcing
.


Demonstrasi yang tersebar di sejumlah kawasan industri di Jakarta ini merupakan bagian dari aksi mogok nasional selama lima hari yang berlangsung sejak 28 Oktober.


Soal upah minimum 2014, buruh meminta Rp3,7 juta untuk wilayah Jakarta. Tuntutan kenaikan upah ini naik 68 persen bila dibandingkan 2013 sebesar Rp2,1 juta. Selengkapnya baca . (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya