Usai Catat Rekor, Wall Street Jatuh

Aktivitas di Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews - Indeks saham utama Amerika Serikat jatuh pada penutupan perdagangan Rabu waktu New York, atau Kamis dini hari waktu Indonesia barat, setelah empat hari berturut-turut (indeks Standard & Poor's 500) menembus rekor baru.
Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia

Hal tersebut terjadi, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis 31 Oktober 2013, setelah Federal Reserve menyatakan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi berpotensi melemah. Meski saat ini tetap stabil, dengan adanya program stimulus untuk sementara waktu .
Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu

Di awal sesi, perdagangan berfluktuasi tapi kemudian bergerak negatif, setelah dirilisnya pernyataan tersebut. Hampir 70 persen saham di New York Stock Exchange dan Nasdaq turun. Sementara itu, 10 sektor yang terdaftar di indeks S & P 500 melemah.
Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Meskipun banyak harapan bahwa bank sentral AS tidak akan mengumumkan penghentian program pembelian obligasi, ternyata pernyataan itu tidak cukup mampu memperpanjang reli yang mendorong Dow dan S & P 500 ke rekor tertinggi, termasuk pada awal perdagangan Rabu.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup tergelincir 61,59 poin atau 0,39 persen ke level 15.618,76. Indeks S & P 500 turun 8,64 poin atau 0,49 persen menjadi 1.763,31. Sedangkan Nasdaq Composite Index berakhir melemah 21,72 poin atau 0,55 persen di posisi 3.930,62 .

Seperti diketahui, banyak analis memperkirakan Fed akan menunda penghentian program stimulusnya sampai setidaknya Maret 2014 mendatang. Hal itulah yang mendorong investor membeli aset berisiko seperti saham dan berkontribusi terhadap penguatan indeks S & P 500 lebih dari 20 persen pada tahun ini. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya