Sumber :
- Reuters
VIVAnews - Indeks saham utama di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu New York, atau Jumat dini hari waktu Indonesia barat.
Baca Juga :
Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak
Menurut kantor berita Reuters, Jumat 1 November 2013, hal itu terdorong pernyataan Bank Sentral AS (Federal Reserve) sehari sebelumnya, yang menambah kecemasan investor mengenai dekatnya waktu penghentian program stimulus ekonomi.
Baca Juga :
Terpopuler: Alasan Ibu Teuku Ryan Tak Beri Restu Nikahi Ria Ricis, Vicky Prasetyo Dilarikan ke RS
Sementara itu, meski dua berturut-turut pasar saham mengalami kerugian, tiga indeks utama di Wall Street menutup bulan Oktober dengan keuntungan yang solid.
Saham Visa Inc. yang melemah hingga 3,5 persen menjadi US$196,67, setelah perusahaan kartu debit dan kredit terbesar di dunia tersebut melaporkan penurunan pendapatan kuartalan sebesar 28 persen diketahui turut menyeret Dow dan indeks S & P 500 terkoreksi.
Bank sentral AS pada Rabu kemarin, mengatakan akan terus membeli obligasi sebesar US$85 miliar per bulan, seiring sinyal ekonomi yang lemah. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, hal itu bisa saja batal dilakukan karena timbul kekhawatiran akan kondisi utang yang meningkat. Hal itu, oleh sejumlah investor ditafsirkan sebagai tanda bahwa Fed akan mulai menghentikan program stimulusnya.
"Bahwa tapering off (mengurangi injeksi US$85 miliar per bulan) sepertinya akan lebih cepat terjadi yaitu Desember tahun ini," kata Michael O'Rourke, kepala riset JonesTrading di Connecticut, Greenwich.
Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat ditutup turun 73,01 poin atau 0,47 persen pada posisi 15.545,75. Indeks S & P 500 kehilangan 6,77 poin atau 0,38 persen menjadi 1.756,54. Sedangkan Nasdaq Composite Index turun 10,91 poin atau 0,28 persen ke level 3.919,71. (ren)
Halaman Selanjutnya
Bank sentral AS pada Rabu kemarin, mengatakan akan terus membeli obligasi sebesar US$85 miliar per bulan, seiring sinyal ekonomi yang lemah. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, hal itu bisa saja batal dilakukan karena timbul kekhawatiran akan kondisi utang yang meningkat. Hal itu, oleh sejumlah investor ditafsirkan sebagai tanda bahwa Fed akan mulai menghentikan program stimulusnya.
