REI: Kuartal IV, Pertumbuhan Properti Bakal Melambat

Setyo Maharso, Ketua Umum REI
Sumber :
  • www.bumntrack.com
VIVAnews – Perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami pelambatan. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2013 hanya sebesar 5,6 persen.
Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Angka ini lebih rendah dibanding triwulan II-2013 yang tumbuh 5,8 persen. Namun, beberapa sektor tetap mencatatkan pertumbuhan tinggi.
Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, berdasarkan pertumbuhan year on year, ada tiga industri teratas yang mengalami pertumbuhan selama periode tersebut.
Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat

Pertama adalah sektor pengangkutan dan komunikasi, yang tumbuh 10,46 persen. Kedua, sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan yang mencapai 8,09 persen. Sedangkan yang terakhir sektor konstruksi, yang naik 6,24 persen.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso, ketika dihubungi VIVAnews, Kamis 7 November 2013, mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor real estate tetap tinggi, karena tingginya angka backlog (kekurangan pasokan).

Menurut dia, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus diselesaikan. Walaupun di sisi lain, Setyo mengungkapkan bahwa kurangnya hunian juga menjadi pemacu pertumbuhan industri ini.

Walaupun demikian, Setyo menegaskan, pada triwulan keempat tahun ini, sektor real estate akan melambat. Sebab, pada triwulan ketiga banyak bermunculan regulasi-regulasi yang menghambat pertumbuhan industri properti, khususnya perumahan.

"Pada triwulan keempat, efek pelambatannya akan terasa dari kebijakan pemerintah untuk memperlambat pertumbuhan properti," katanya.

Ia mengungkapkan, kebijakan tersebut di antaranya berupa aturan tentang kredit pemilikan rumah (KPR) inden oleh Bank Indonesia per 1 Oktober, serta ketentuan loan to value (LTV) untuk rumah kedua dan ketiga.

Belum lagi, Setyo menambahkan, harga tanah yang semakin tinggi dan suku bunga acuan atau BI Rate yang saat ini sudah mencapai 7,25 persen. "Sekarang ini bank sudah menghentikan KPR mereka, karena ada surat edaran BI. Sebab itu, kuartal keempat ini pasti ada pelambatan," tegasnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya