Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - PT Indonesia Asahan Aluminiun (Indonesia) memiliki beberapa aset potensial, seperti pembangkitl listrik, pelabuhan, dan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral (smelter).
Khusus pembangkit listrik, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengaku siap dan menunggu keputusan pemerintah, apakah perusahaan pelat merah tersebut juga turut mengelola listrik dari sana.
"Kami menunggu keputusan pemerintahlah," kata Dirut PLN, Nur Pamudji, saat ditemui usai acara 'Sidang Anggota Ke-11 Dewan Energi Nasional'di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat 8 November 2013.
Seperti diketahui, Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri atas PLTA Siguragura dan PLTA Tangga. Keduanya dikenal dengan PLTA Asahan 2. Pembangkit berkapasitas 600 MW ini dibangun di atas aliran Sungai Asahan yang airnya bergantung pada volume air Danau Toba.
PLN dan Inalum tukeran listrik
Sejak beroperasi dulu, Inalum memang sudah memasok listrik kepada perusahaan pelat merah ini sebesar 45 MW. Namun, Nur mengatakan bahwa pihaknya tidak membeli listrik tersebut, tetapi saling bertukar listrik.
"Kami tukar-tukaran listrik dengan Inalum. Mereka memberi kami listrik 45 MW. Siangnya, kami memberikan dengan jumlah yan sama," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
PLN dan Inalum tukeran listrik