Data Tenaga Kerja Dorong Bursa Wall Street Naik

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah
- Lonjakan yang tidak terduga pada laporan pertumbuhan lapangan pekerjaan di Amerika Serikat mendorong saham Wall Street naik lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu New York, atau Sabtu dini hari Waktu Indonesia Barat.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Kenaikan tersebut juga mendorong penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi. Juga meningkatkan harapan Federal Reserve untuk kembali menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi pada Desember.
Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut


Seperti dikutip dari Reuters pada Sabtu 9 November 2013, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat memaparkan adanya penambahan 204.000 lapangan pekerjaan baru pada bulan lalu. Jumlah ini jauh dari perkiraan sebelumnya, hanya 125.000 penambahan lapangan pekerjaan baru. Data ini bisa menjadi pijakan yang kuat bagi The Fed untuk memangkas pembelian obligasi.


Harga 30 tahun utang pemerintah Amerika turun lebih dari dua poin yang mendorong kenaikan imbal hasil menjadi 3,855  persen dari 3,728 persen pada perdagangan Kamis.


"Bagian pertama persamaan bagi The Fed untuk mengerucutkan data yang menunjukkan semakin membaiknya perekonomian," kata Eric Kuby, Kepala Investasi di North Star Investment Management Corp di Chicago.


Sementara itu, tingkat pengangguran naik tipis 1/10 poin menjadi 7,3 persen. Laporan dari pemerintah, hal ini tidak berdampak pada pemotongan gaji pemerintah federal selama 16 hari pada bulan lalu.


Russell Price, Ekonom Senior di Ameriprise Financial Services Inc di Troy, Michigan, mengatakan, data lapangan pekerjaan dan laporan terpisah lainnya menjelaskan pendapatan individu naik 0,5 persen pada September. Penjualan ritel diperkirakan naik dengan datangnya musim liburan.


Menurutnya, sebagian besar ekonom memperkirakan pebisnis menjadi lebih berhati-hati selama penurunan terjadi. "Penurunan bisnis merupakan fenomena sementara karena ekonomi masih tumbuh dan akan tumbuh ke depannya," paparnya.


Pada akhir perdagangan Jumat di bursa New York, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 167,80 poin (1,08 persen) ke level 15.761,78. Indeks The Standard & Poor's 500 naik 23,46 poin (1,34 persen) ke level 1.770,61. Indeks The Nasdaq Composite naik 61,90 poin (1,60 persen) ke level 3.919,23.


Untuk pekan ini, Dow Jones berhasil naik 0,9 persen dan S&P 500 naik 0,5 persen, sedangkan Nasdaq turun 0,1 persen. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya