Menkeu Minta UKM Kuat Hadapi Gejolak Ekonomi

Suatu kios UKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Bali.
Sumber :
  • VIVAnews / Bobby Andalan

VIVAnews - Menteri Keuangan, M Chatib Basri, meminta kepada pengusaha Indonesia, khususnya UKM, untuk lebih kuat menghadapi kondisi ekonomi tahun ini hingga 2014. Sebab, perekonomian dunia maupun Indonesia akan lebih berat di masa mendatang.

Chatib, di depan pengusaha UKM pada sosialisasi Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013, yang melandasi pengenaan pajak kepada UKM beromzet kurang dari Rp4,8 miliar per tahun, mengatakan bahwa kondisi perekonomian global masih akan dipengaruhi program pengurangan atau penghentian pelonggaran moneter oleh Bank Sentral AS.

"Selama ini, ekonomi Indonesia tumbuh luar biasa, karena pemerintah Amerika sejak 2008 melakukan program pelonggaran moneter," kata Chatib di Jakarta, Senin 11 November 2013.

Menurut dia, dalam empat tahun terakhir, Indonesia merasakan nilai tukar rupiah begitu kuat, mencapai Rp8.000 per dolar Amerika. Masyarakat berpikir,  nilai tukar rupiah tersebut merupakan angka ekuilibrium.

Padahal, Chatib menjelaskan, angka keseimbangan rupiah justru terjadi sebelum 2008, yang kisarannya seperti saat ini, Rp10.000-11.000 per dolar AS. Angka ini, menurut dia, tidak perlu dikhawatirkan masyarakat.

Fluktuasi rupiah, menurut Chatib, saat ini juga tidak terlalu tajam. Jika beberapa waktu lalu per hari bisa terjadi gejolak hingga Rp300, kini fluktuasi hanya berkisar Rp30.

"Jadi, kalau memang tahun depan dan tahun ini ekonomi melambat, pengusaha jangan panik, karena memang akan seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2013. Selama periode itu, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,62 persen dibanding triwulan III-2012.

Pertumbuhan ekonomi yang diukur berdasarkan kenaikan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan 2000 itu meningkat 2,96 persen. Peningkatan itu untuk periode triwulan III-2013 dibanding triwulan II-2013.

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or

"Namun, secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga triwulan III-2013 dibandingkan periode sama 2012 naik 5,83 persen," kata Kepala BPS, Suryamin dalam siaran pers.

Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2013 mencapai Rp2.375,3 triliun. Sementara itu, PDB atas dasar harga konstan 2000 tercatat Rp709,5 triliun.

Meski demikian, dibanding triwulan II-2013, pertumbuhan ekonomi selama Juni-September 2013 cenderung melambat. Pada triwulan II-2013, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,8 persen.

Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024