AS Geser Posisi Arab Saudi Sebagai Produsen Minyak?

Kilang minyak offshore
Sumber :
  • orrtextile.com
VIVAnews - Amerika Serikat diprediksi akan menggeser posisi Arab Saudi sebagai produsen energi atau minyak dan gas terbesar dunia pada 2015 mendatang. 
Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

Namun, menurut laporan Badan Energi Internasional, seperti dikutip CNNMoney, Rabu 13 November 2013, posisinya sebagai kekuatan energi global tersebut akan memudar pada dekade berikutnya.
Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Masih menurut laporan tersebut, investasi besar-besaran dalam produksi gas shale berhasil mendorong terjadinya booming pasokan minyak dan gas di AS. 
Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

Hal itu, sebagian besar berkat teknologi baru fracking hidrolic, yang mengolah batuan shale, yaitu sejenis batu lunak (serpih) yang kaya akan minyak maupun gas.

Namun, cadangan yang terbatas itu akan membatasi lonjakan produksi minyak serpih dalam 10 tahun ke depan.

"Minyak Shale merupakan kabar baik bagi AS, tetapi kami perkirakan tren ini tidak akan berlanjut setelah tahun 2020-an," kata kepala ekonom IEA, Fatih Birol kepada wartawan, saat peluncuran World Energy Outlook 2013 di London, Selasa waktu setempat.

Itu menunjukkan bahwa produsen migas global, negara-negara OPEC tetap menjadi satu-satunya sumber energi terbesar dunia dengan biaya relatif rendah. "Minyak Timur Tengah sangat penting untuk industri minyak global saat ini, dan juga besok, " kata Birol.

Kartel minyak OPEC, yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar tetap mengendalikan sebagian besar cadangan minyak dunia.

Sebagai eksportir utama, produsen Arab Saudi sangat penting untuk pasokan energi masa depan. Sebaliknya, Amerika Serikat bergantung pada kekayaan energi baru yang ditemukan untuk konsumsi domestik .

Birol mengatakan, meskipun terjadi pertumbuhan pasokan energi AS, dan menjadi era baru, tetapi itu bukanlah salah satu dari 'kelimpahan minyak'. Sebab, ada tekanan akibat tingginya permintaan dan penurunan produksi dari lapangan minyak yang ada. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya