Lima Jurus BI Perkuat Keuangan Inklusif dan UMKM

Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) akan memperkuat kebijakan terkait dengan keuangan inklusif dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut pihak bank, kedua kebijakan ini berperan dalam mendorong intermediasi dan efisiensi perbankan.

Kedua kebijakan ini nantinya juga berkontribusi dalam penguatan stabilitas sistem keuangan dan mendukung kebijakan di bidang sistem pembayaran.

"Kebijakan keuangan inklusif ini difokuskan pada lima strategi pertama," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung Kebon Sirih, Jakarta, pada Kamis malam, 14 November 2013.

Agus mengatakan bahwa kebijakan pertama adalah penguatan edukasi keuangan sebagai upaya mengubah perilaku pengelolaan keuangan, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Kedua, adalah peningkatan akses keuangan yang didukung penguatan infrastruktur sistem pembayaran, pemanfaatan teknologi informasi dan inovasi, serta jaringan unit ekonomi lokal.

Ketiga, adalah perlindungan konsumen ketika memanfaatkan akses keuangan dan sistem pembayaran.

"Yang keempat adalah pengurangan informasi asimetris melalui penyediaan data profil keuangan masyarakat yang belum tersentuh perbankan dan data informasi komoditas, dan kelima adalah pengaturan yang diterbitkan dalam kerangka stabilitas sistem keuangan maupun rekomendasi kebijakan kepada otoritas terkait," kata dia.

Lalu, untuk kebijakan sektor UMKM, pihak BI akan menggunakan strategi yang sama dengan kebijakan keuangan inklusif.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

"Sementara itu, kebijakan UMKM, pada prinsipnya, menggunakan strategi yang sama dengan keuangan inklusif dan dilengkapi peningkatan kapasitas UMKM," kata mantan menteri keuangan itu. (eh)

Penumpang bus dari terminal Batoh, Banda Aceh. VIVA/Dani Randi

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Pergerakan arus mudik hari raya Idul Fitri Tahun 2024 di Provinsi Aceh diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024