Perang Siber Peretas Indonesia Vs Australia, Situs BI Tidak Masalah
Rabu, 20 November 2013 - 17:22 WIB
Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews
- Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia, Difi A Johansyah, Rabu 20 November 2013, menyatakan bahwa situs milik bank sentral tetap bisa diakses tanpa halangan oleh para pengguna internet meski terjadi perang siber antara peretas Indonesia dan peretas Australia.
"Tidak ada masalah,
load situs kami besar," ujar Difi kepada
Baca Juga :
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
"Tidak ada masalah,
Baca Juga :
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya
VIVAnews.
Difi menambahkan, bank sentral tidak mempermasalahkan perang siber itu.
Menurut Difi, tiap hari kunjungan pengguna internet ke situs bank sentral memang cukup tinggi. "Biasanya mengecek informasi di BI, misalnya soal nilai tukar rupiah," kata Difi.
Diduga perang siber itu hingga kini masih berlangsung. Beberapa situs milik pemerintah Indonesia juga swasta tampak tumbang. Begitu pun situs-situs milik Australia.
Para peretas negeri Kanguru itu mengincar situs-situs perusahaan Indonesia, seperti portal viva.co.id, www.detik.com, www.kaskus.co.id. Situs ini juga mengincar instansi pemerintah seperti www.kpk.go.id, www.polri.go.id, dan www.bnn.go.id.
Selengkapnya, baca . (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
VIVAnews.