Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Pemerintah menyebutkan bahwa ada puluhan negara alternatif pemasok sapi dan daging sapi ke Indonesia. Beberapa di antaranya berada di Benua Eropa.
"Ada sekitar 22 negara yang lain yang bebas secara
country (
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
"Ada sekitar 22 negara yang lain yang bebas secara
Baca Juga :
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya
country-based
), baik penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun penyakit sapi gila," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, ketika dihubungi
VIVAnews,
Sabtu 23 November 2013.
Sebagai informasi, bahwa
country based
adalah sistem importasi sapi dari negara yang sudah bebas dari PMK, seperti Australia dan Selandia Baru. Yang lainnya, menurut Syukur, ada di Belgia, Italia, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
"Jadi, tidak hanya Australia dan Selandia Baru yang bebas secara
country
(
country based
)," kata dia.
Syukur mengatakan bahwa pemerintah memasok sapi dari negara Kanguru karena faktor jarak. "Itu masalah kedekatan jarak, jadi relatif lebih murah," kata dia.
Seperti diketahui, bahwa Indonesia adalah penganut sistem
country-based
. Sebenarnya, ada pilihan lainnya, yaitu
zone-based
.
Zone-based
adalah importasi sapi dari suatu wilayah negara yang bebas dari PMK dan negara yang berpotensi mengimpor sapi, dengan sistem
zone-based
adalah Brazil dan India.
Kini, pemerintah tengah merevisi UU No. 18 Tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan. Peraturan ini yang akan digodog oleh DPR. (eh)
Halaman Selanjutnya
country-based
