Investor Berhati-hati, Saham Asia Tertekan

Seorang pria berjalan melewati papan layar yang menampilkan grafik pergerakan indeks dan harga saham di Tokyo, Jepang.
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Saham Asia bergerak turun pada awal perdagangan yang hati-hati, Selasa 26 November 2013. Sebelumnya, saham di Wall Street berakhir mendatar pada penutupan bursa Senin, karena investor mencermati perkembangan terbaru dari data ekonomi AS yang lemah.

Seperti diberitakan CNBC, analis menilai bahwa kondisi ini disebabkan oleh kecenderungan investor menahan diri di tengah jadwal para manajer pembukuan menyiapkan laporan keuangan.

"Akhir bulan hanya tinggal empat hari lagi, sebagian besar bergerak dengan memposisikan diri sebagai manajer yang ingin menutup buku," kata Eval Lucas, analis dari IG.

Saham-saham di bursa Wall Street bergerak tipis pada Senin. Indeks Nasdaq sempat naik di atas 4.000 poin ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Sementara itu, indeks Dow berhasil ditutup pada rekor tinggi kesepuluh bulan ini.

Data sektor perumahan yang loyo turut membebani sentimen di pasar. Penjualan rumah yang tertunda turun pada Oktober, membuat harga obligasi pemerintah AS menguat di Wall Street.

Indeks Nikkei pagi ini turun 0,7 persen dan diperdagangkan pada level 15.464,07. Investor Jepang digelayuti kekhawatiran terhadap situasi yang kian memanas terkait sengketa pulau.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Kondisi ini mendorong Nikkei jatuh karena aksi ambil untung setelah sempat reli ke level tertinggi dalam kurun tiga bulan terakhir pada Senin kemarin. Indeks telah reli 2,4 persen pada pekan lalu.

Mata uang yen diperdagangkan pada kisaran 101,91 per dolar AS juga turut menekan sentimen. Saham telekomunikasi bergerak turun, sedangkan Softbank dan KDDI masing-masing jatuh lebih dari 1 persen. Sementara itu, saham eskportir seperti Sonny dan Suzuki Motor juga melemah masing-masing 1 persen.

Risalah pertemuan para pejabat Bank of Japan untuk Oktober menunjukkan beberapa pandangan terkait risiko pelambatan ekonomi. Situasi ini berdasarkan pesimisme atas pencapaian target inflasi 2 persen.

Sementara itu, indeks saham di bursa Sydney naik 0,1 persen. Indeks S&P ASX 200 yang menjadi acuan bursa Australia diperdagangkan pada level 5.346,00.

Investor Australia lebih berhati-hati menjelang laporan data kuartal ketiga. Saham penambang seperti BHP Billiton merosot 0,2 persen. Saham Rio Tinto dan Fortescue Metals masing-masing turun hampir 1 persen dipengaruhi fluktuasi harga tembaga.

Indeks bursa Seoul juga jatuh 0,8 persen. Indeks Kospi yang merupakan patokan bursa Korea Selatan itu kini diperdagangkan pada level 2.004,53.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Saham-saham di bursa Korea Selatan jatuh ke level terendah dalam sepekan terakhir, karena saham berkapitalisasi besar berada dalam tekanan jual. Saham Shintan Financial dan Posco masing-masing kehilangan 2 persen pada awal perdagangan. (art)

Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024